JAKARTA – PT Freeport Indonesia akhirnya menyelesaikan konstruksi pembangunan smelter tembaga-nya yang dibangun di Gresik, Jawa Timur. Kabar selesainya konstruksi pembangunan smelter ini diungkapkan oleh Erick Thohir melalui unggahan di instagramnya Selasa malam (12/12). Meskipun telah rampung dan mulai beroperasi, namun belum akan dalam pengoperasian maksimal. Smelter baru bisa beroperasi secara full scale pada pertengahan tahun depan.

Menurut Erick smelter akan mulai beroperasi secara bertahap sampai nanti bisa beroperasi secara maksimal pada Mei tahun 2024.

“Kamis ini, Smelter tersebut akan dibuka dan tahap kedua akan rampung pada Mei tahun depan,” tulis Erick di unggahannya.

Erick sendiri menginformasikan kabar tersebut setelah melakukan pertemuan dengan para petinggi Freeport McMoran yaitu Richard Adkerson, Direktur Utama Freeport McMoran dan Kathleen Quirk, Direktur Keuangan Freeport McMoran.

“Kami membahas berbagai perkembangan investasi PT Freeport Indonesia serta memastikan penyelesaian pembangunan Smelter di Gresik, Jawa Timur,” ujar Erick.

Smelter terbaru Freeport bakal memproduksi beberapa produk turunan dari konsentrat tembaga. Pertama adalah katoda tembaga 99,99% Cu dengan volume sebesar 600 ribu ton per tahun. Produksinya sendiri menggunakan teknologi Double Flash Smelting & Converting.

Kemudian produk lainnya adalah emas serta perak murni batangan PGM (Platinum Group Metals) dengan volume mencapai 6 ribu ton per tahun. Produk kedua ini dipastikan sudah memiliki pembeli yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), serta ada potensi pasar domestik dan juga akan diekspor. Produksi PGM sendiri menggunakan teknologi Hydrometallurgy.

Lalu ada juga produk samping berupa Asam Sulfat sebanyak 1,5 juta ton per tahun dengan konsumen PT Petrokimia Gresik, lalu ada Terak Tembaga sebanyak 1,3 juta ton per tahun dengan konsumen PT Semen Indonesia, serta Gipsum dengan volume 150 ribu ton per tahum yang akan dibeli oleh PT Semen Indonesia. (RI)