JAKARTA – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan empat wilayah yang berpotensi menjadi lapangan atau blok migas baru yang akan dilelang atau ditawarkan kepada Kontraktor Kontra Kerja Sama (KKKS).

Eko Budi Lelono, Kepala Badan Geologi, mengungkapkan rekomendasi tersebut akan diusulkan dulu ke Ditjen Migas sehingga nanti bisa dilelang.

“Tahun ini kami akan rekomendasikan empat wilayah kerja migas ke Ditjen Migas,” kata Eko dalam konferensi pers virtual, Rabu (20/1).

Empat lokasi tersebut antara lain wilayah kerja migas nonkonvensional Sumatera Tengah (Riau), wilayah kerja migas Banjarnegara (Jawa Tengah), wilayah kerja West Madura (Bawean II-Jawa Timur), wilayah kerja migas Muna-Buton (Sulawesi Tenggara).

Hingga 2019 Badan Geologi telah menyampaikan rekomendasi 38 lokasi wilayah kerja migas pada Dirjen Migas, di antaranya ada sembilan rekomendasi pada 2015, sembilan rekomendasi pada 2016, sembilan rekomendasi pada 2017, sembilan rekomendasi pada 2018 dan dua rekomendasi pada 2019. Dari jumlah tersebut ada beberapa yang telah ditindaklanjuti, mulai dari ditawarkan atau dilelang ke investor, hingga sudah laku atau sudah mulai dikembangkan oleh kontraktor.

Menurut Eko, ada 12 WK dari semua rekomendasi Badan Geologi yang memiliki potensi sangat bagus. Sebanyak 12 area rekomendasi WK memiliki data bawah permukaan cukup lengkap. “Ada lead sumber daya migas dari Bone sampai Arafura selatan,” tukas Eko.

Berdasarkan data Badan Geologi, ke 12 WK Migas ini terdiri dari WK Teluk Bone Utara dengan sumber daya sebesar 239,79 MMBO dan 1,16 TCF, Misool Timur sebesar 69,94 MMBO dan 0,26 TCF, WK Atsy dengan sumberdaya 750 MMBO dan 0,9 TCF serta WK Mamberamo dengan potensi sumberdaya gas sebesar 7,58 TCF.

Selain itu terdapat WK Buru dengan sumberdaya 118,54 MMBO dan 0,12 TCF, WK Boka sebesar 930 MMBO dan 1,1 TCF, WK Aru-Tanimbar (Offshore) dengan sumberdaya 0,14 TCF serta WK Biak dengan sumberdaya 8,44 MMBO dan 0,01 TCF.

Empat WK lainnya yakni WK Wamena 263,75 MMBO dan 0,40 TCF, WK Sahul sebesar 575 MMBO dan 0,7 TCF, WK Selaru dengan sumberdaya 4.060 MMBO dan 4,8 TCF dan WK Arafura Selatan sebesar 6.144,54 MMBO dan 7,36 TCF.

Pada tahun ini Kementerian ESDM akan melelang 10 wilayah kerja migas. Sepuluh blok tersebut memiliki potensi sumber daya (resource) dengan total mencapai 3,4 miliar barel minyak dan lima triliun kaki kubik (TFC) untuk gas. 10 wilayah kerja yang akan dilelang terdiri dari lima Wilayah Kerja penawaran reguler dan lima wilayah kerja ditawarkan secara langsung.

Untuk penawaran secara reguler terdiri dari WK Merangin III yang berlokasi di Sumatra Selatan dan Jambi (onshore), Wilayah Kerja Sekayu yang berlokasi di Sumatra Selatan (onshore), Wilayah Kerja North Kangean berlokasi di Jawa Timur (offshore), Wilayah Kerja Cendrawasih belokasi di Papua (offshore), dan Wilayah Kerja Mamberamo berlokasi di Papua (onshore dan offshore).

Berikutnya untuk Wilayah Kerja yang ditawarkan secara langsung, terdiri dari Wilayah Kerja West Palmerah yang berlokasi di Sumatra Selatan dan Jambi (onshore), Wilayah Kerja Rangkas yang berlokasi di Jawa Barat dan Banten (onshore), Wilayah Kerja Liman berlokasi di Jawa Timur (onshore), Wilayah Kerja Bose berlokasi di NTT (onshore dan offshore), dan terakhir Wilayah Kerja Maratua II yang berlokasi di Kalimantan Utara (onshore dan offshore).(RI)