Kebutuhan listrik di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) terus tumbuh seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Kawasan ini jelas membutuhkan lebih banyak sumber energi alternatif terbarukan, terutama energi nuklir.

Dalam Power-Gen Asia 2015 Forum, di Bangkok, Rosatom yang merupakan salah satu perusahaan milik pemerintah Rusia, menegaskan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) bisa menciptakan sekitar 60.000 lapangan kerja baru di beragam industri, memberikan sumbangsih pada perkembangan iptek, serta meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas hidup melalui penciptaan infrastruktur baru.

“Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam adalah negara-negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Energi nuklir tidak hanya menyediakan energi bersih, tapi juga level baru dalam pengembangan energi nuklir secara keseluruhan,” tutur Egor Simanov, Kepala Rostom Wilayah Asia.

Menurut dia, wilayah ASEAN seharusnya bisa mengembangkan energi nuklir dengan kapasitas hingga 20 GW. Namun, hal ini akan dicapai apabila negara menunjukkan komitmen politik yang jelas untuk pengembangan energi nuklirnya.(LH)