Dunia Energi
Banner Header
  • Home
  • Migas
  • Minerba
  • Kelistrikan
  • Energi Terbarukan Energi Terbarukan
    • Energi Bio
    • Panas Bumi
    • Energi Baru
  • CSR
  • Analisa
  • Infografis
Dunia EnergiAnalisaStabilitas Harga BBM Bukan Ketidakpastian Turun Naiknya Harga

Stabilitas Harga BBM Bukan Ketidakpastian Turun Naiknya Harga

Kamis, 17/03/2016 15:33:58 | 1779 Tampilan

Bagikan:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk mengirim ini lewat surel kepada seorang teman(Membuka di jendela yang baru)
Di tengah “kemelut” turunnya harga minyak dunia, ternyata membawa dampak buruk pula terhadap keuangan negara negara besar  penghasil minyak dunia.  Venezuela dan juga Arab Saudi, misalnya, negara yang dikenal sebagai salah satu negara  penghasil dan pengekspor minyak terbesar, karena bermasalah dengan fiskal negaranya ternyata telah menaikan harga jual bahan bakar minyak (BBM) ke masyarakat.
Venezuela malah menaikan harganya sebesar 6000% dari harga jual sebelumnya. Sedangkan Arab Saudi menaikan sebesar 40%.  Ini pertanda bahwa negara kaya sekalipun yang jumlah rakyat tidak sebanyak Indonesia mengalami kesulitan fiskal dan harus  berani mengambil kebijakan menaikan harga jual BBM.  
 
Indonesia sebagai negara yang jumlah penduduknya terbilang luar biasa, ditambah dengan jumlah kendaraan yang banyak dan terus bertambah,  ditambah lagi dengan kenyataan bahwa indonesia adalah negara pengimport minyak yang sekitar 50% minyaknya dibeli dari luar negeri, sudah barang tentu pasti bermasalah dengan fiskal dan atau  keuangan negara.  Satuan Kerja Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)  sudah resmi mengumumkan ke publik bahwa untuk  2015, biaya produksi minyak negeri ini (lifting) mengalami‎ kerugian ratusan juta dolar AS. Artinya, cost recovery untuk memproduksi minyak mentah lebih tinggi dibanding harga jualnya. 
 
Harga minyak dunia memang telah terbukti turun, tetapi jika kita memonitor data harga minyak dari hari ke hari, ternyata harga minyak dunia tidak selalu turun terus menerus. Angka harga minyak terbaca bergerak turun dan naik walau kenaikannya tidak drastis.  Artinya, hal tersebut harus disikapi dengan bijak dan cerdas oleh pemerintah yang berkuasa di negeri ini agar kebijakan yang dibuat tidak menimbulkan masalah dikemudian hari. Maka,  penentuan harga jual BBM tidak selalu harus menggunakan  pendekatan ekonomi semata. Perlu  adanya pricing policy yang  mengacu kepada kebijakan energi nasional yang rasional dan “membumi” sejiwa dengan keadaan dan kebutuhan bangsa ini. 
 
Sikap yang bijak dari pemerintah dalam menyikapi anomalinya harga minyak dunia, harusnya dengan berupaya menentukan harga jual BBM dalam posisi yang stabil.  Stabilitasi harga akan memberikan kepastian kepada rakyat dan khususnya  kepada pelaku pasar yang merupakan elemen utama dari perekonomian negeri ini.  Stabilitas dalam hal apapun adalah filosofi dasar yang harus diutamakan dalam membuat kebijakan. 
 
Pemerintah harus memiliki data yang valid yang berasal dari survey yang akurat yang  bisa digunakan dalam melahirkan penetapan terkait kebijakan harga BBM.  Pemerintah tidak harus larut dalam tuntutan segelintir masyarakat yang “berkemampuan” bersuara karena “suara” itu perlu  dibuktikan merupakan suara orang banyak.
Pemerintah harus yakin, misalnya  jika ada desakan ‎agar harga BBM di negeri ini diturunkan apakah ini akan berdampak besar terhadap daya beli masyarakat atau seharusnya ini dikaitkan dengan inflasi. Apakah jika harga BBM diturunkan otomatis hal itu  akan menurunkan tingkat inflasi. Inflasi harus selalu menjadi tolok ukur dalam perekonomian dan kebijakan yang akan dilakukan. 
 
Demikian juga jika pemerintah akan menaikan harga jual BBM, acuan utamanya yang harus diperhatikan pemerintah adalah kenaikan itu apakah akan meningkatkan inflasi. Berapa besar kenaikan inflasi tersebtut. Rakyat negeri ini sudah membuktikan bahwa harga BBM pernah diturunkan oleh pemerintah, namun ternyata penurunan harga BBM tersebut tidak serta merta membuat turunnya harga harga bahan pokok juga tarif transportasi darat. Contoh lain yang jadi perhatian publik pula bahkan ketika harga avtur yang notabenenya adalah BBM nonsubsidi juga turun harganya, ternyata juga tidak membuat tarif penerbangan ikut turun. Padahal, Menteri Perhubungan pernah mengeluhkan mahalnya harga jual avtur yang ditetapkan Pertamina.   
Artinya, sepanjang pemerintah tidak memiliki “kekuasaan dan kemampuan” dalam mengendalikan harga-harga komoditas lain, katakanlah harga sembako dan tarif angkutan yang terkait erat dengan kewenangan pemerintah, maka turunnya harga BBM hanya memberi dampak dan “menguntungkan” hanya terhadap golongan dan pihak tertentu saja bukan terhadap masyarakat banyak. Bukan terhadap seluruh rakyat!  
 
Pemeriintah harus menyadari, ketika menurunkan harga BBM bisa dipastikan tidak akan menuai reaksi dan protes. Tetapi, ketika pemerintah membuat kebijakan menaikan harga bbm sekecil apapun, pasti serta merta menuai reaksi dan protes keras walau publik nyaris mafhum bahwa protes itu terkadang disuarakan oleh pihak pihak tertentu saja yang biasanya selalu ingin bersuara lain . 
 
Sebaliknya ketika harga diturunkan dan publik juga berharap harga harga komoditas lainnya (baca sembako dan tarif angkutan) ikut turun. Bagi pihak yang diuntungkan dengan turunnya harga BBM tersebut dengan keras  akan bereaksi  dengan segala argumentasi bahwa penurunan harga BBM tidak ada pengaruhnya dengan harga harga komoditas lain sehingga mereka  tidak akan menyikapi turunnya harga BBM dengan menurunkan harga dari bisnis yang dia geluti.
 
Pemerintah harusnya lebih bersikap bijak dengan tetap menjaga stabilitas harga. Naik atau turunnya harga BBM pasti akan menimbulkan dampak. Kestabilan harga BBM lebih banyak manfaatnya ketimbang membuat kebijakan yang hanya menimbulkan unstability dan hal ini akan lebih banyak mudharatnya.(**)

Bagikan:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk mengirim ini lewat surel kepada seorang teman(Membuka di jendela yang baru)

Tentang Penulis

Stabilitas Harga BBM Bukan Ketidakpastian Turun Naiknya Harga

Sofyano Zakaria

Pengamat Energi, Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi)

Analisa Lainnya

Digitalisasi dan Peranan 5G Dalam Mewujudkan Industri Pertambangan 4.0

Digitalisasi dan Peranan 5G Dalam Mewujudkan Industri Pertambangan 4.0

Oleh : Evi Rudiat
Head of Enterprise, Nokia Indonesia
2 bulan yang lalu
Urgensi Penyelesaian Proses Penyusunan UU EBT

Urgensi Penyelesaian Proses Penyusunan UU EBT

Oleh : Komaidi Notonegoro
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute dan Pengajar Program Magister Ilmu Ekonomi Universitas Trisakti
4 bulan yang lalu
Momentum Pengembangan Industri Panas Bumi Nasional

Momentum Pengembangan Industri Panas Bumi Nasional

Oleh : Komaidi Notonegoro
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute dan Pengajar Program Magister Ilmu Ekonomi Universitas Trisakti
6 bulan yang lalu
Reposisi Kilang Minyak Indonesia

Reposisi Kilang Minyak Indonesia

Oleh : Salis Aprilian
Founder dan CEO Digital Energy Asia, Wakil Ketua Indonesian Gas Society
7 bulan yang lalu
Indeks Analisa

Terpopuler

  • Indonesia Affirms Need of International Partnership Towards Energy Transition
    Indonesia Affirms Need of International Partnership Towards Energy Transition
    7 hari yang lalu
  • Indonesia Pushes for Agreement to Accelerate Clean Energy Transition at G20 ETWG Forum
    Indonesia Pushes for Agreement to Accelerate Clean Energy Transition at G20 ETWG Forum
    7 hari yang lalu
  • President Jokowi Encourages Development of Indo Tambangraya’s Mentawir Nursery
    President Jokowi Encourages Development of Indo Tambangraya’s Mentawir Nursery
    6 hari yang lalu
  • Schneider Electric Smart Factory Pushes New Data Center Technology
    Schneider Electric Smart Factory Pushes New Data Center Technology
    6 hari yang lalu
  • Pertamina International Shipping and Nusantara Regas LNG Transport Cooperation
    Pertamina International Shipping and Nusantara Regas LNG Transport Cooperation
    4 hari yang lalu

Komentar Terbaru

  • Rina Palupi pada Gantikan Edy Sunaedy, Cholid Jabat VP Legal and Relations Pertamina EP
  • Ruminten Kokorodo pada IWIP Jamin Smelter Freeport di Weda Bay Rampung 2023, Ini Alasannya
  • Perbankan Nasional Dinilai Belum Serius Setop Pendanaan Batu Bara – Dunia Energi – Lucky Number pada Perbankan Nasional Dinilai Belum Serius Setop Pendanaan Batu Bara
  • Ada Kabar Menteri ESDM Diganti? Ini Calonnya - Kendari Ekspres pada Ada Kabar Menteri ESDM Diganti? Ini Calonnya
  • Muhammad arif pada Schneider Electric Dorong UKM Terapkan Transformasi Digitalisasi Kelistrikan
Dunia Energi
  • Homepage
  • Tentang Kami
  • Ketentuan Penggunaan
  • Pedoman
  • Pasang Iklan
  • Hubungi Kami
Copyright © 2022 Dunia-energi.com. All Rights Reserved. Developed by Hilallabs.
loading Batal
Tulisan tidak terkirim - cek alamat surel Anda!
Cek surel gagal, silahkan coba kembali
Maaf, blog Anda tidak dapat berbagi tulisan lewat surel.