JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan ada beberapa pembangkit listrik yang seharusnya bisa selesai pada tahun ini akan mengalami keterlambatan akibat adanya wabah virus Corona atau Covid-19.

Rida Mulyana, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, mengatakan dari kalkulasi awal akan ada kemunduran beberapa beberapa pembangkit listrik.

“itu yang sekarang lagi didata, tapi kan ujung-ujungnya akan mendelay pekerjaan.  At the end mendelay pekerjaan. Nah disini yang kami cepat, kalaupun delay karena sesuatu itu kami maklum. Tidak bertahun2 tahun, paling delay enam bulan,” kata Rida ditemui di Kementerian ESDM Jakarta, Senin (16/3).

Menurut Rida, kemunduran proyek sangat bisa terjadi lantaran sebagian besar sumber daya pembangunan pembangkit, baik itu manusia ataupun peralatan berasal dari negara yang sedang dilanda wabah Covid-19.

“Ada beberapa yang dikerjakan oleh beberapa sumber yang dari luar negeri,  kan baik itu teknologi maupun pekerjanya ada yang dari China, Korea Selatan, Eropa itu lagi didata,” ujar Rida.

Adanya kemunduran target pembangunan pembangkit tentu akan berhubungan juga dengan denda yang dikenakan oleh para produsen listrik. Namun demikian pihak perbankan diharapkan bisa memaklumi kondisi yang tengah terjadi secara global ini.

“Misalnya pemerintah menetapkan PLN untuk agar satu pembangkit COD tahun ini.  Tapi karena ada kasus, kami juga nggak ngotot untuk diselesaikan. Toh kita belum atau tidak dalam krisis listrik,” kata Rida.(RI)