JAKARTA – Perombakan manajemen baru saja terjadi di tubuh Subholding Upstream Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Salah satunya adalah bergesernya Agus Amperianto yang semula adalah General Manager Zona 8, Pertamina Hulu Mahakam (PHM), menjadi GM Zona 4 dibawah koordinasi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Agus sendiri mengaku siap menjalankan tugas barunya. Dia menuturkan zona 4 jadi diyakini masih memiliki potensi cadangan migas yang menjanjikan. Agus menyatakan ada prioritas dalam pelaksanaan program jangka pendek dan menengah untuk pencapaian produksi Zona-4 Region 1 Sumatera.

Pertama dengan memperkuat support dan kerjasama dengan para pemangku kepentingan di wilayah setempat, dan memetakan stakeholders management terhadap “need” yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan asset operation Zona 4.

“Kedua memprioritaskan penyelesaian pembebasan lahan untuk kegiatan drilling dan well intervention, sehingga target produksi dan timeline tepat waktu,” kata Agus kepada Dunia Energi, Rabu (9/2).

Selanjutnya yang ketiga adalah dengan meningkatkan kinerja operasi dan proses bisnis pendukung untuk tetap fokus dalam menetapkan target dan bisnis support yang relevan.

Keempat, melakukan pembinaan dan kerjasama positif terhadap semua pemegang wilayah kerjasama operasi / KSO di area Zona-4 untuk komitmen terhadap target produksi dan tetap menjaga compliance atau aspek pemenuhan terhadap ketentuan perundangan.

Selanjutnya mengoptimalkan lapangan prod eksisting, melanjutkan program program kerja eksplorasi secara masif di wilayah Zona-4, transformasi resources to production, serta memanfaatkan teknologi untuk implementasi (EOR ) enhanced oil recovery.

Menurut Agus, management di zona-4 berkomitmen untuk melaksanakan arahan Dirut PHR (Pertamina Hulu Rokan), untuk prioritas SUMATERA, yaitu SUstain, MA ssive, T to grow, E effisien, R esilient, A gresif.

Agus menjelaskan sebagai wilayah kerja ex Asset-2 Pertamina EP, maka pengelolaan Zona-4 di Regional-1 Sumatera tentu akan menjadi tantangan tersendiri, bagaimana bekerjasama lebih baik untuk bisa meningkatkan produksi, mengingat wilayah kerja yang sudah relatif tua sehingga secara alamiah semua field mengalami penurunan produksi.

“Tapi dengan program kerja yang ada yaitu target produksi minyak di RKAP 2022 sebesar 23.7 ribu barel per hari (BPH) dan lifting gas 498 Juta Kaki Kubik Per Hari (MMSCFD). Kami optimis bisa mencapai taget tsb dgn semangat One Team & One Goal & Zero LTI Zona-4,” tegas Agus. (RI)