Para siswa SD saat mengikuti Olimpiade Sains yang digelar Adaro dalam rangkaian "Science Performance Day" di Tabalong, Kalimantan Selatan.

Para siswa SD saat mengikuti Olimpiade Sains yang digelar Adaro dalam rangkaian “Science Performance Day” di Tabalong, Kalimantan Selatan.

TABALONG – Pertambangan adalah modal pembangunan. Filosofi ini nampaknya cukup dipahami oleh PT Adaro Energy Tbk yang sedang menyiapkan ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) asal wilayah operasinya di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, untuk menjadi ilmuwan masa depan.  

Salah satu yang dilakukan Adaro untuk mempersiapkan ratusan bocah itu menjadi ilmuwan masa depan, ialah dengan menggelar “Science Performance Day” bertajuk “Aku Anak Kalimantan, Ilmuwan Masa Depan” di Aula Tabalong Islamic Centre, Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.

Ratusan siswa dan guru tampak hadir dalam acara yang diselenggarakan Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) itu pada Sabtu, 18 Mei 2013. Acara ini juga digelar dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional. YABN sendiri, merupakan  yayasan yang dibentuk Adaro untuk melaksanakan program-program Corporate Social Responsibility (CSR) Adaro Group secara berkelanjutan.

Dibuka oleh Wakil Bupati Tabalong, ratusan siswa SD tampak antusias menunjukkan kemampuannya  dalam melakukan berbagai eksperimen sains. Tampak hadir pula dalam acara itu, General Manager CSR PT Adaro Energy Tbk, Okty Damayanti, Kepala Dinas Pendidikan Tabalong, Dinas Pendidikan Kabuapaten Balangan, serta pimpinan PT Adaro Indonesia.

Corporate Secretary Adaro, Devindra Ratzarwin menuturkan, Science Performance Day ditujukan untuk memberi kesempatan siswa SD di Kalimantan, untuk menunjukkan potensinya sebagai calon ilmuwan masa depan. Acara ini, merupakan bagian dari Program Penguatan Sains yang selama ini telah dilaksanakan YABN di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Lewat Science Performance Day, para siswa SD di wilayah operasi Adaro diberi kesempatan mengaplikasikan konsep kimia dan fisika, dengan menggunakan bahan-bahan lokal yang dapat diperoleh di sekitar mereka.

“Kegiatan ini sekaligus membuktikan bahwa kondisi geografis, keterbatasan akses informasi dan sarana maupun prasarana belajar tidak menjadi hambatan. Anak-anak dan para guru dari lokasi manapun, ternyata mampu berprestasi jika diberi ruang dan kesempatan,” kata Devindra.

Salah satu kegiatan yang cukup menarik dalam Science Performance Day, ialah “Olimpiade Proyek Sains” yang diikuti oleh 100 siswa dari 3 Kabupaten di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Selain itu, digelar pula pameran dan pertunjukan sains oleh siswa SD, serta peluncuran buku yang berisi karya eksperimen sains berbahan alam dari lokal Kalimantan oleh 13 guru binaan YABN.

(Abraham Lagaligo / abrahamlagaligo@gmail.com)