JAKARTA – Pemerintah mengantisipasi lonjakan konsumsi listrik golongan rumah tangga menyusul arahan Presiden Joko Widodo untuk menjalankan aktivitas pekerjaan di rumah guna mencegah meluasnya wabah Corona atau Covid-19.

Rida Mulyana, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),  mengungkapkan koordinasi sedang dilakukan dengan PT PLN (Persero) untuk memastikan pasokan listrik selama paling tidak dua minggu ke depan aman, terutama  untuk pelanggan rumah tangga.

“Kami jaminkan pasokan listriknya jangan sampai terganggu. Kami share dengan teman-teman pak Dirut (PLN) sudah virtual conference dengan general manager di daerah untuk menyemangati mereka untuk kerja. Kemudian pelayanan jangan sampai terkurangi,” kata Rida di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (16/3).

Rida mengatakan prediksi peningkatan konsumsi listrik rumah tangga juga akan dibarengi dengan penurunan konsumsi listrik bisnis dan perkantoran. “Kantor kan logikanya turun, minimum AC turun. Karena setiap gedung itu listrik gede untuk AC dan lift,” ujar Rida.

Tjahjo Kumolo, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, mengatakan telah menetapkan bahwa seluruh aparatur sipil negara (ASN) bekerja dari rumah.

“Bagi instansi pemerintah maupun lembaga dan daerah dalam pelaksanaan tugas kedinasan yang berkaitan dengan ASN agar bekerja di rumah atau tempat tinggalnya dalam upaya pencegahan dan meminimalisir penyebaran covid-19,” ungkap Tjahjo.

Aturan tersebut diinstruksikan Tjahjo melalui Surat Edaran MenPANRB No. 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Instansi Pemerintah.(RI)