JAKARTA – PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) optimistis dapat mencapai target produksi dan penjualan emas tahun 2025 sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan.
Direktur PSAB, Sanjaya, menjelaskan pada tahun 2025 Perseroan menargetkan penjualan sebesar 86.000 ons emas. Dengan asumsi harga jual rata-rata (average selling price/ASP) sekitar US$3.300 per ons, Perseroan memperkirakan nilai penjualan mencapai sekitar US$286 juta.
“Kami optimistis hingga akhir tahun 2025 target penjualan sebesar 86.000 ons dapat tercapai. Momentum harga emas yang masih berada dalam tren menguat menjadi faktor pendukung bagi kinerja Perseroan,” ujar Sanjaya dalam Public Expose J Resources di Jakarta, Selasa (23/12).
Dari sisi operasional, perseroan terus mengoptimalkan produksi emas dari Tambang Bakan yang dikelola oleh PT J Resources Bolaang Mongondow. Selain itu, Perseroan juga tengah mempersiapkan pengembangan tambang bawah tanah (underground) di Tambang Penjom, Malaysia, sebagai bagian dari strategi jangka menengah dan panjang.
“Pemahaman geologi yang semakin baik terhadap sistem mineralisasi di Penjom membuka potensi keberlanjutan urat emas atau repeated sequences di bawah lubang tambang terbuka. Studi awal untuk pengembangan tambang bawah tanah telah dilakukan,” kata Adi Maryono, Direktur PSAB.
Dari sisi keuangan, dalam Public Expose tersebut manajemen juga menegaskan bahwa Perseroan tengah menjalankan inisiatif pengurangan utang secara strategis (strategic deleveraging) untuk memperkuat struktur permodalan. Langkah ini mencakup pelunasan penuh seluruh kewajiban Obligasi Rupiah.
Pada 21 Oktober 2025, Perseroan telah melunasi seluruh sisa Obligasi IDR dengan nilai setara US$32,52 juta. Dengan langkah tersebut, estimasi total utang Perseroan pada akhir tahun 2025
diperkirakan sebesar US$248,86 juta, atau turun sekitar US$73,46 juta dibandingkan posisi akhir Desember 2024
Penguatan struktur keuangan ini diharapkan dapat memberikan fleksibilitas yang lebih baik bagi
Perseroan dalam menjalankan strategi operasional dan pengembangan usaha ke depan,” jelas Sanjaya.
PSAB optimis terhadap prospek harga emas ke depan. “Di tengah kondisi geopolitik global yang masih dinamis, emas tetap menjadi aset lindung nilai. Kami memandang tren harga emas yang menguat masih akan mendukung kinerja Perseroan pada tahun mendatang,” pungkas Sanjay.(RA)




Komentar Terbaru