JAKARTA – Tren penurunan harga minyak dunia membuat PT Elnusa Tbk (ELSA) berhati-hati dalam menjalankan bisnis di periode semester 2 tahun 2025. Pasalnya dengan penurunan harga maka gairah investasi terhadap pekerjaan di sektor hulu migas juga akan terdampak.
Arief Prasetyo Handoyo, Direktur Pengembangan Usaha Elnusa menyatakan saat ini 80% captive market Elnusa berasal dari Pertamina grup dengan produknya berupa crude oil, gas, bbm serta petrochemical.
“Dengan kondisi global saat ini terjadi, itu sangat pengaruhi strategi bisnis Persero, membalance optimalkan antara turunnya harga crude. Turunnya harga crude pengaruhi kegiatan upstream sementara dari sisi hilir kebutuhan meningkat,” ungkap Arief disela acara Kick Off Elnusa Journalist Award 2025, Jumat (1/8).
Lebih lanjut dia menjelaskan Pertamina mengelola banyak lapangan brown field secara produksi. Sehingga trouble teknis meningkat. Ini membutuhkan teknologi yang terus berkembang namun juga membutuhkan biaya besar, dengan biaya operasi tinggi sementara harga minyak mentah turun dibutuhkan cost efficiency. “Ini jadi tantangan, pekerjaan bisa berkurang dari sisi kontrak akan disesuaikan mengikuti keekonomian,” ungkap Arief.
Untuk itu Elnusa kata Arief juga bakal menerapkan strategi efisiensi biaya secara internal, dan lebih selektif dalam berinvestasi. Karena di sisi lain sebagai perusahaan jasa Elnusa juga perlu untuk tetap berinvestasi guna mendapatkan keuntungan.
“Kalau tidak tambah alat, kita cuma dapat revenue aja. Kalau mau tambah profit harus tambah alat,” tegas Arief.
Investasi di bisnis hilir juga tetap akan dilakukan yakni dengan peremajaan alat dan infrastruktur, penambahan tangki lalu tingkatkan pelayanan.
Hingga semester I tahun ini realisasi capex atau biaya investasi Elnusa baru mencapai 39%. Ini menurut Arief tidak lepas dari penurunan harga minyak yanh menyebabkan permintaan pekerjaan menurun. Untuk sisa enam bulan di tahun ini manajemen Elnusa optimistis bisa mencapai target investasi tahun ini yakni Rp594 miliar.
Arief menjelaskan agar tidak menambah biaya karena Elnusa memang menyesuaikan investasi hingga diharapkan pada semester 2 permintaan dari marketsudah tumbuh, investasi udah disiapkan. Proses pengajuan investasi udah selesai jadi hanya pembelian aset.
“Untuk memenuhi kontrak yang sedang jalan 2025 sebetulnya investasi 2024. Investasi 2025 kita arahkan 2026 dan 2027. Akan dilakukan tahun berjalan ini untuk kegiatan kontrak di tahun berikutnya,” ungkap Arief.
Elnusa Journalistic Award 2025
Elnusa memantapkan peran strategisnya dengan menyelenggarakan Elnusa Journalistic Award 2025 di Jakarta pada 1 Agustus 2025. Mengusung tema “Leading Forward, Energizing Impact”.
Elnusa menegaskan kolaborasi media sebagai fondasi penting dalam membentuk persepsi publik terhadap industri energi nasional. Lewat karya-karya jurnalistik yang inspiratif dan edukatif, sinergi ini diharapkan mampu mendorong perubahan budaya berpikir, memperkuat optimisme masyarakat terhadap transformasi energi, serta menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya keberlanjutan.
Direktur Utama Elnusa, Bachtiar Soeria Atmadja, menggarisbawahi pentingnya momentum ini sebagai bagian dari transformasi besar Elnusa.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Corporate Secretary Elnusa melalui fungsi Corporate Communications yang telah menginisiasi program ini menjadi kegiatan tahunan. Apresiasi setinggi-tingginya juga saya sampaikan kepada semua rekan media yang telah hadir dan akan turut menyemarakkan ulang tahun Elnusa dengan karya-karya terbaiknya,” ungkap Bachtiar.
Bachtiar menambahkan bahwa Elnusa tengah memasuki fase baru, di mana keberhasilan di tahun-tahun sebelumnya menjadi titik tolak menuju perusahaan jasa energi yang semakin adaptif, inovatif, dan berdaya saing global. Salah satu capaian penting yang diraih perusahaan adalah penyelesaian sengketa dengan Bank Mega yang telah berlangsung belasan tahun.
Dengan penyelesaian tersebut, Elnusa mencatat kinerja gemilang sepanjang 2023, dengan pendapatan dan laba tertinggi sepanjang sejarah perusahaan. Memasuki awal 2025, Pefindo kerek peringkat Elnusa menjadi idAA+, dan pasar merespons positif dengan harga saham Elnusa menembus Rp550 per lembar pada 16 Juni 2025, tertinggi dalam delapan tahun terakhir.
“Kami akan terus berupaya mencetak sejarah ke depan. Kami yakin hanya dengan kerja cerdas, kerja ikhlas, dan kerja tuntas, semua tantangan bisnis dapat diselesaikan,” tegasnya.





Komentar Terbaru