JAKARTA – PT PLN (Persero) merevisi rencana penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada 2020 akibat pandemi Covid-19 yang membuat aktivitas masyarakat terbatas dan gairah terhadap kendaraan listrik ikut melorot.

Zainal Arifin, Vice President of Technology Development and Standardization PLN,  mengatakan rencana awal, tahun ini PLN menargetkan membangun 168 unit SPKLU. Namun, seiring pandemi Covid-19, pembangunan SPKLU akan dijadwal ulang.

“Dengan adanya pandemi kami akan segera merevisi proyek tersebut, khususnya proyeksi kebutuhan, seharunya tahun ini akan ada SPKLU baru sebanyak 168 unit,” kata Zainal disela sosialisasi Permen ESDM 13/2020 dan pengenalan SPBKLU secara virtual, Selasa (1/9).

Dengan adanya penundaan pembangunan ini berarti tidak ada penambahan SPKLU tahun ini. Jauh menurun dengan realisasi penambahan SPKLU tahun lalu yang mampu mencapai sebanyak 19 unit SPKLU.

Zainal mengatakan ke depan PLN sangat terbuka jika ada pihak lain yang mau bekerja sama dalam pembangunan SPKLU. PLN pun sebelumnya telah menjalin kerja sama dengan 20 perusahaan terkait pengadaan SPKLU diantaranya Gojek, Grab, Blue Bird, Transjakarta, Mobil Anak Bangsa, BYD, PT POS, Jasamarga, Pertamina, Angkasa Pura, PT Jaya Ancol, BCA, Lippo Mall, Nissan, BMW, DFSK, Mitsubishi, Prestige Image Motorcars, dan Gesits.

Zainal memastikan pasokan listrik untuk SPKLU tetap aman meskipun kedepan jumlahnya akan meningkat secara signifikan seiring dengan target pemerintah untuk mendorong perkembangan kendaraan listrik.

PLN kata dia tengah mencari pangsa pasar baru lantaran kondisi surplus daya yang dialami tahun ini dan kemungkinan berlangsung hingga beberapa tahun ke depan.

“Dengan kondisi sekarang di mana ada over capacity yang lumayan besar di Jawa hampir 50%, kalau mobil (listrik) datang tahun ini satu juta pun PLN masih cukup (untuk memenuhi kebutuhan listriknya),” ungkap Zainal.

Rida Mulyana, Direktur Jenderal  Ketenagalistrikan Kementerian ESDM,  menuturkan pemerintah sudah menerbitkan aturan baru yang diharapkan bisa turut mendorong perkembangan kendaraan listrik. Selama ini salah satu kendala kemajuan kendaraan listrik adalah keterbatasan infrastruktur pengisian daya.

“ke depannya kami harap apa yang menjadi tantangan kita sehari-hair dalam hal ini populasi sepeda motor (BBM) di sekitar kita berkurang dan nggak perlu lagi bergantung dengan impor BBM,” kata Rida.(RI)