JAKARTA – Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa 7 unit 1 berkapasitas 1.000 megawatt (MW) mulai beroperasi komersial (commercial operation date/COD), Senin (16/12).

Haryanto WS, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PT PLN (Persero), mengatakan pengoperasian PLTU Jawa 7 yang berlokasi di Banten sudah melalui serangkaian tes. “Tesnya sudah selesai, langsung COD,” kata Haryanto.

Pembangkit yang merupakan bagian dari megaproyek 35 ribu MW itu akan memperkuat sistem kelistrikan Jawa bagian barat. PLTU Jawa 7 berkapasitas 2×1.000 MW menelan investasi mencapai Rp26 triliun. Totalnya ada dua unit PLTU yang akan beroperasi, masing-masing berkapasitas 1.000 mw.

PLTU Jawa 7 akan menjadi PLTU batu bara terbesar dan pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi boiler Ultra Super Critical (USC), dengan bahan bakar batu bara low rank yang memiliki nilai kalor 4.000 hingga 4.600 kCal per kilogram, dengan mengkonsumsi sekitar tujuh juta ton per tahun bila sudah beroperasi 2 unit.

Teknologi USC dapat meningkatkan efisiensi pembangkit 15 persen lebih tinggi dibandingkan nonUSC, sehingga menurunkan biaya bahan bakar per kWh. Selain itu, PLTU Jawa 7 dalam operasinya menggunakan Sea Water Fuel Gas Desulfurization (SWFGD). Ini digadang-gadang sangat ramah lingkungan karena penyaluran batu bara dari tongkang menggunakan coal handling plant sepanjang empat kilometer, sehingga tidak ada batubara yang tercecer hingga coal yard.(RA)