JAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap berkapasitas 70 megawatt yang dikembangkan Internasional UPC Renewables Indonesia bekerja sama dengan PT Binatek Energi Terbarukan akan mulai dibangun bulan ini seiring tuntasnya sumber pembiayaan proyek di Sidenreng Rappang (Sidrap) itu.

Jarman, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan penandatanganan letter of cooperation dari pembiayaan proyek energi terbarukan skala besar menjadi penanda energi terbarukan memegang peranan penting dalam sektor energi di Indonesia.

Proyek pembangkit listrik di Sidrap akan mendukung pencapaian target 25% energi baru terbarukan dalam bauran energi Indonesia pada 2025 dan membantu pengurangan emisi sebesar 29% di 2030.

“Kami berharap pada 2025 kita dapat mencapai apa yang telah menjadi komitmen bersama dan semoga dalam dua tahun ke depan, energi hijau ini akan dapat dioperasikan,” kata dia.

Penandatanganan Letter of Cooperation pembiayaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Sidrap di Gedung Pusat Perusahaan Listrik Negara (PLN), Kamis (7/4). Turut menyaksikan penandatanganan tersebut adalah Direktur Utama PLN Sofyan Basir dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert Blake.

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu atau Angin menggunakan sistem konversi energi angin (SKEA) ke listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Seperti pada umumnya negara tropis, kecepatan angin rata-rata di Indonesia terbilang kecil, hanya sekitar 3-5 m/ detik. Supaya layak secara komersil, kecepatan angin yang diperlukan untuk PLTB berada dalam kisaran 5-6 m/ detik pada ketinggian pusat 10 m.(AT)