JAKARTA – Pemerintah dan DPR bakal merumuskan penggunaan batas atas dan bawah dalam penentuan harga bahan bakar minyak (BBM) seiring penurunan harga minyak yang signifikan.

Dengan batas bawah-batas atas harga BBM dapat membantu masyarakat di tingkat bawah agar tidak terkena dampak yang terlalu besar akibat pergerakan harga minyak. Jika harga BBM naik, maka masyarakat tertolong karena ada batas maksimalnya.

Namun jika harga BBM dunia turun, maka harga BBM di dalam negeri ada batas penurunan harga maksimalnya, tidak bisa mengikuti penurunan harga BBM dunia.

“Batasan tersebut gunanya sebagai bantalan, supaya ketika terjadi bounce back harga BBM yang tadinya turun menjadi tiba-tiba naik, masyarakat terendah tidak terlalu terkena dampak yang besar,” ujar Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR, Senin.

Menurut Sudirman, meskipun saat ini harga minyak dunia yang terus turun dan semakin anjlok, pemerintah belum menurunkan harga BBM karena dalam kesepakatan antara pemerintah dengan DPR  penyesuaian harga baru dapat dievaluasi setiap tiga bulan sekali.

“Akhir 2015 lalu baru terjadi penurunan harga minyak, sedangkan kesepakatan evaluasi dilakukan tiga bulan sekali. Artinya tiga bulan ke depan baru ada peninjauan, ini juga pertimbangan agar masyarakat tidak terkena dampak signifikan, jadi periode tiga bulanan ini sesuai,” kata dia seperti dikutip Antara.

Sudirman mengatakan untuk dasar acuan yang jadi penentu harga BBM adalah harga rata-rata referensi minyak dunia dalam periode tiga bulan terakhir untuk (gasoline 92), nilai tukar rupiah, biaya penyimpanan, biaya distribusi BBM untuk menjangkau seluruh wilayah NKRI.

“Pengaruh lainnya adalah adanya PPN dan PBBKB serta margin untuk badan usaha penyalur,” tukas dia.

Sudirman menambahkan dampak dari penurunan harga BBM terhadap ongkos transportasi dan barang-barang yang tidak signifikan.

“Ada dilema yang sulit, saat harga BBM turun terlalu dalam tidak ada penurunan harga barang dan tranportasi. Tapi saat harga BBM naik, transportasi dan barang naiknya luar biasa,” ungkap dia.

Harga minyak mentah dunia pada pertengahan Januari 2016 sempat anjlok hingga level US$ 26 per barel. Pada Jumat (22/1), harga minyak dunia menyetuh US$27 perbarel, jauh di bawah US$100 per barel dalam beberapa bulan terakhir.(AT)