JAKARTA – Setelah pemerintah melalui Program Indonesia Terang (PIT) mencanangkan untuk mengalirkan listrik ke 2.510 desa, kini PT PLN (Persero) menemukan 1.364 desa tambahan untuk dialiri listrik hingga 2019.

Nicke Widyawati, Direktur Perencanaan Korporat PLN mengatakan tambahan desa yang menjadi sasaran untuk dialiri listrik merupakan hasil dari survei mandiri PLN dengan menggunakan metode rooftop tagging. Survei dilakukan dengan pengambilan gambar atau citra dari udara seperti metode google earth.

“Survei PLN sendiri ada tambahan 1.364 desa, sementara program Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 2.510 desa. Itu akan kita sinkronisasikan dengan temuan PLN,” kata Nicke di Jakarta, Senin (15/5).

Nicke menjamin program tambahan listrik desa dari PLN tidak akan bertabrakan dengan program pemerintah karena pada implementasinya akan dilakukan secara bersama – sama, meski dengan mekanisme yang berbeda. 

“Kementerian ESDM mayoritas solar home system itu sifatnya temporary, sementara PLN solusi permanen kita ingin konektivitas,” tukas dia.

Menurut Nicke, solusi permanen yang ditawarkan PLN adalah dengan membangun pembangkit-pembangkit listrik mini untuk memenuhi kebutuhan di suatu wilayah yang terisolasi kemudian grid extension. Dalam penyediaan listrik bagi desa tambahan yang ditemukan, PLN akan menyiapkan dana yang berasal dari kas perusahaan.
“Fokus kita grid extension dan isolated menyebar. Kita bersama sama berbagi tugas. Kita punya target tiga tahun selesai,” tegas dia
Sejak tahun lalu pemerintah memang menjadikan program listrik desa sebagai salah satu prioritas. Kementerian ESDM telah menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 38 Tahun 2016 tentang percepatan elektrifikasi di pedesaan belum berkembang, terpencil, perbatasan, dan pulau kecil berpenduduk melalui pelaksanaan usaha penyediaan tenaga listrik skala kecil.
Dalam beleid tersebut pemerintah juga membuka pintu lebar bagi investor atau pelalu usaha swasta berperan dalam membangun pembangkit di daerah.
Sama seperti pemerintah, bagi PLN percepatan listrik desa, khususnya daerah terisolir akan ditempuh dengan meningkatkan penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).  “Untuk tenaga surya misalnya kita bangun tower PLTS lalu manfaatkan potensi air dengan bangun PLTMH,” tandas Nicke.(RI)