JAKARTA – Pemerintah akhirnya merealisasikan pemasangan alat ukur produksi minyak dan gas bumi (migas) atau flow meter. Pemasangan flow meter baru terealisasi di 87 titik dari 200 titik yang direncanakan. Capaian tersebut dibawah target pemerintah yang akan merampungkan pemasangan flow meter di 200 titik pada Juni 2017.

Pemasangan flow meter sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 39 Tahun 2016 tentang Sistem Monitoring Produksi Minyak Bumi Berbasis Online Real Time pada Fasilitas Produksi Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi pada 25 November 2016.

Penyediaan dan pemasangan flow meter dan fasilitas pendukung sebagai bagian dari sistem monitoring, dilaksanakan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) atau menggunakan flow meter yang sudah tersedia sepanjang memenuhi persyaratan teknis yang berlaku.

Penyediaan dan pemasangan flow meter dan fasilitas pendukungnya sebagai bagian dari sistem monitoring, dilakukan secara bertahap pada setiap wilayah kerja dan harus telah terpasang paling lama enam bulan sejak permen berlaku. Pemasangan flow meter dilaksanakan dengan memperhatikan aspek keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan serta meminimalisasi kehilangan produksi.

Fatar Yani Abdurrahman, Deputi Operasi SKK Migas, mengatakan dalam implementasinya realisasi pemasangan flow meter sudah mengalami perkembangan positif jika dibanding dengan bulan lalu. Adapun keterlambatan yang terjadi lebih disebabkan kucuran anggaran yang terlambat turun.

“Kendalanya bukan kendala teknis. Karena memang dulu anggarannya agak terlambat,” kata Fatar di Kantor SKK Migas, Jakarta, Selasa (4/7).

Kementerian Keuangan sebelumnya telah menyetujui revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) SKK Migas Tahun Anggaran 2017 untuk pengadaan flow meter. Nilai anggaran untuk pengadaan alat ini sebesar Rp 59,8 miliar.

Menurut Fatar, flow meter yang telah terpasang berada di 79 lokasi yang telah berproduksi. Kemudian, ada sekitar delapan di pengumpul. Sehingga, secara total alat tersebut sudah terpasang di 87 titik yang telah ditentukan. Flow meter diutamakan terpasang di beberapa ladang migas besar yang sudah berproduksi.

“Salah satu yang besar itu di ladang milik Chevron, di Blok Rokan,” kata dia.

Pemasangan alat ukur ditargetkan akan dipercepat karena seluruh anggaran yang dibutuhkan sudah tersedia.

“Targetnya dalam tiga minggu ke depan sudah selesai semua. Anggaran sudah turun semua,” tandas Fatar.(RI)