JAKARTA– Sindikasi bank yang dipimpin Japan Bank for International Cooperation (JBIC) menyepakati pendanaan senilai US$310 juta untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap dengan kapasitas 800 megawatt (MW) Jawa II yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Penandatanganan perjanjian pinjaman tersebut dilakukan oleh Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat dan Lampung PLN Murtaqi Syamsuddin dengan Managing Executive Officer JBIC Hideo Naito di sela Pertemuan Tahunan “Forum Dialog Kebijakan” Indonesia-JBIC di Jakarta, Kamis.

Proyek PLTGU Priok atau Jawa-2 Combined Cycle Power Plant senilai US$437 juta ini merupakan proyek kedua dari PLN yang disepakati langsung oleh JBIC tanpa memerlukan jaminan dari pemerintah Indonesia, setelah sebelumnya proyek PLTU Lontar 315 MW yang sedang melalui tahap konstruksi.

PLN mendanai ekuitas sebesar US$127 juta untuk proyek pembangkit listrik ini, dan sisanya sebanyak US$310 juta didanai oleh pinjaman sindikasi bank yang dipimpin oleh JBIC. Beberapa bank yang ikut terlibat adalah Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Mizuho dan ANZ.

Murtaqi Syamsuddin mengatakan proses konstruksi pembangkit listrik ini akan segera dilakukan agar proyek ini bisa selesai sesuai jadwal pada pertengahan 2019.

“Ini merupakan proyek kedua PLN yang tanpa menggunakan jaminan pemerintah karena JBIC melihat sektor kelistrikan di Indonesia semakin penting,” tambahnya.

Murtaqi menjelaskan pinjaman ini merupakan jangka panjang dengan tenor sekitar 15 tahun disertai bunga yang kompetitif dan menjadi alternatif pembiayaan pembangunan infrastruktur listrik, selain dari pasar obligasi maupun lembaga multilateral lainnya.  “Keuntungannya, PLN tidak terkena negative carry, selain itu prosesnya juga cukup cepat,” ujarnya.

PLTGU Priok 800 MW akan dikerjakan oleh Mitsubishi yang bermitra dengan PT Wasamitra Engineering dengan skema EPC (Engineering Procurement Construction).

Lahan untuk proyek ini sudah dikuasai oleh PLN dan telah dilakukan pembersihan lahan guna diserahkan kepada pihak kontraktor EPC.

PLTGU Priok yang merupakan pembangkit berbahan bakar gas alam ini akan berperan sebagai load follower yang akan memasok listrik dan menjaga kualitas tegangan bagi Jakarta serta sistem Jawa-Bali secara keseluruhan. (DR/ANT)