Jakarta – Meski sempat tertatih di awal tahun, Pertamina EP menutup Semester I dengan kinerja keuangan lebih baik dibandingkan tahun lalu. Anak perusahaan hulu migas PT Pertamina (Persero) mencatatkan Laba semester I 2014 sebesar USD 990 Juta atau dengan kurs 11.737,50 setara dengan Rp 11, 6 Triliun. Capaian tersebut lebih tinggi 15,08% dibandingkan dengan capaian semester 1 Tahun 2013 yang mencatatkan angka sebesar Rp 10,08 Triliun.
Laba yang diperoleh ini tidak lepas dari upaya keras Pertamina EP meningkatkan produksi dari awal Tahun 2014 sebesar 111.097 BOPD menjadi 115.000 BOPD di akhir semester I. Sementara untuk produksi gas bila dibandingkan dengan produksi awal tahun yang mencapai 1.059 MMSCFD, mengalami penurunan sebesar 2% menjadi 1.036 MMSCFD.
“Faktor penyebab dari penurunan produksi Gas Pertamina EP tersebut salah satu yang utama adalah disebabkan oleh adanya kerusakan fasilitas pemrosesan gas di lokasi Jawa Gas Development Project (Proyek Pengembangan Gas Jawa) di Blora, Cepu Jawa Tengah” ujar Agustinus Pjs Public Relation Manager PT Pertamina EP.
Sementara itu untuk semester II, Pertamina EP berencana untuk melakukan banyak kegiatan untuk dapat menambah pasokan produksi migas nasional, seperti dengan pemboran eksplorasi di tiga tempat, serta pemboran eksploitasi atau pengembangan di Asset-1 sebanyak 6 sumur, Asset-2 sebanyak 10 sumur, Asset-3 sebanyak 1 sumur, Asset-5 sebanyak 7 sumur, PMDP sebanyak 1 sumur, PGDP sebanyak 2 sumur, EOR KP (Tambun) sebanyak 3 sumur. Selain itu adanya percepatan penambahan bor pengembangan di beberapa tempat seperti di Sumur Louise Field Sangasanga, Sumur Ogan Field Prabumulih, dan Put On Production Jati Asri Field Subang.
“Kami terus berupaya untuk meningkatkan produksi migas minimal sesuai target yang telah ditentukan. Jumlah produksi migas yang kami peroleh di semester 1 ini merupakan upaya keras dari semua pihak ditengah penurunan alamiah di hampir mayoritas lapangan kami yang rata – rata mencapai 30%. Untuk itu kami terus berupaya menahan laju penurunan alamiah sembari mencari solusi untuk meningkatkan produksi agar dapat mencapai target yang telah ditentukan” jelas Agustinus memaparkan upaya di semester II Tahun 2014.

Agustinus juga menambahkan bahwa selain upaya yang disebutkan diatas, Pertamina EP juga terus mengoptimalkan EOR di lapangan – lapangan yang sudah memasuki fase Secondary maupun Tertier. “Untuk progress kinerja EOR (Enhanced Oil Recovery) yang sudah dilaksanakan di beberapa lapangan yang mulai berproduksi seperti missal di Asset 1 dan Asset 2, tercatat saat ini rata – rata produksi EOR PT Pertamina EP sebesar 1.999 BOPD di semester I 2014, yang diperoleh diantaranya dari lapangan Rantau 1.123 BOPD, Gebang 94 BOPD, Kenali Asam 115 BOPD dan Talang Jimar 180 BOPD serta produksi dari lapangan lainnya” ucapnya.