JAKARTA –  PT Saka Energi Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk telah memperoleh persetujuan rencana pengembangan (plan of development/PoD) Lapangan Sidayu, Blok Pangkah, Jawa Timur pada awal November 2017.
Tumbur Parlindungan, Direktur Utama Saka Energi, mengatakan seiring persetujuan PoD, maka Saka akan mempercepat pengembangan Lapangan Sidayu. Saka menargetkan lapangan tersebut bisa berproduksi pada akhir  2018.
“Target 2018 akhir atau awal  2019 produksi,” kata Tumbur di Jakarta, Selasa (21/11).
Menurut Tumbur, Saka saat ini  sedang melakukan tahapan Front End Engineering Design (FEED). Untuk pembangunan infrastruktur ditargetkan dimulai pada 2018.
“Sudah jalan sekarang development. Setelah FEED tahun depan bangun dua platform,” ungkap Tumbur.
Saka menargetkan mengebor lima sumur di lapangan Sidayu dengan produksi migas rata-rata diperkirakan mencapai 10 ribu barel oil equivalen per day (BOEPD).
Meski belum diputuskan secara final, pengembangan Lapangan Sidayu diperkirakan akan menelan investasi minimal US$50 juta.
“Investasi lagi dihitung,  sekitar US$50 juta – US$100 juta. Itu development saja,” kata dia.
Tumbur mengatakan keseriusan Saka dalam mengembangkan lapangan Sidayu sebagai salah satu lapangan di Blok Pangkah diharapkan memberikan kontribusi besar ke produksi perseroan.
Saat ini rata-rata produksi Saka Energi mencapai 57 ribu BOEPD.
Selain Lapangan Sidayu yang dipersiapkan untuk berproduksi, produksi Blok Pangkah berasal dari Lapangan Ujung Pangkah.(RI)