JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menargetkan rencana pengembangan (plan of development/PoD) Blok Masela bisa rampung pada akhir 2018. Inpex Corporation sebagai operator sudah menyelesaikan tahapan tender Pre Front End Engineering Design (Pre FEED), sehingga Pre FEED sudah dilakukan dan ditargetkan selesai dalam tiga bulan. Setelah itu langsung dilanjutkan tahapan FEED guna menyusun PoD.

“Hasil Pre-FEED itu akan dipakai untuk menyelesaikan PoD. Akhir tahun ini diharapkan PoD Masela selesai,” kata Amien Sunaryadhi, Kepala SKK Migas dalam konferensi pers di kantor SKK Migas, Jumat (5/1).

Namun pengembangan Masela diperkirakan masih akan menemui tantangan berat, yakni masalah pembebasan lahan. Inpex saat ini sudah mengantongi wilayah mana yang akan dijadikan sebagai lokasi pembangunan fasilitas pengolahan gas Masela, yakni di wilayah Maluku Tenggara Barat. Masalahnya, lokasi tersebut ternyata sudah dijajaki untuk dijadikan sebagai wilayah perkebunan tebu oleh perusahaan yang bermarkas di Jakarta.

“Kami sudah dapat info, lokasi yang akan dipakai untuk lokasi onshore sudah dialokasikan untuk perkebunan tebu. Kami sedang pelajari, walau Pak Bupati sudah mengatakan, kalau diperlukan Inpex, akan dilepas. Maka kalau ini bisa lebih cepat, problem ini akan bisa minimal,” papar Amien.

Untuk persoalan kapasitas fasilitas pengolahan Liquefied Natural Gas (LNG), lanjut Amien, pemerintah akhirnya luluh dengan memberikan lampu hijau kepada Inpex untuk melakukan study pembangunan fasilitas dengan kapasitas 9,5 MTPA untuk LNG dan 150 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) gas pipa. Padahal sebelumnya pemerintah bersikeras agar LNG yang diproduksikan sebesar 7,5 MTPA dan gas pipa sebesar 474 MMSCFD.

“Sekarang menteri sudah mengizinkan Inpex untuk membuat Pre-FEED untuk yang 9,5 MTPA plus 150 MMSCFD. FEED-nya dibuat berdasarkan itu,” kata dia.

Dengan baru dimulainya FEED serta penyelesaian PoD pada tahun ini maka jadwal penyelesaian proyek pun juga diundur. “Kemungkinan di 2027 (onstream), karena kan PoD selesai tahun ini,” ungkap Amien.

Tiga PoD

Sukandar, Wakil Kepala SKK Migas, mengungkapkan selain mengejar PoD Blok Masela, ada tiga PoD lainnya yang tengah dikejar pemerintah. Potensi dari tiga PoD tersebut juga cukup besar dengan total potensi cadangan mencapai sekitar 3,5 TCF.

Adapun tiga PoD tersebut adalah PoD Lapangan Marakesh yang dikelola oleh ENI, kemudian Lapangan Merah Asap Kido yang dikelola Genting Oil serta penambahan produksi dari JOB Tomori.

“Tiga tempat ini dijumlah semuanya jadi 3,5 TCF. Ini lumayan besar untuk menambah produksi gas kita,” tandas Sukandar.(RI)