JAKARTA– Empat orang mitra binaan PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu minyak dan gas bumi, mencatatkan prestasi mengagumkan di ajang Pertamina Award 2017. Melalui mitra binaannya, empat tokoh yang selama ini berperan dalam kegiatan tanggungjawab sosial dan lingkungan Pertamina EP, berhasil merebut empat gelar juara pertama penghargaan untuk pahlawan lokal atau Local Heros terbaik 2017. Satu kategori penghargaan lainnya jatuh kepada local hero binaan PT Pertamina Hulu Energi.

Dewan juri penghargaan Local Heroes terbaik tahun ini terdiri atas Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Chamdan Purwoko dan dua orang dosen Universitas Gadjah Mada, yaitu Danang Arif D dan Joedo Hanitianto. Satu dewan juri lainnya berasal dari Pertamina, yaitu Vice President Corporate Social Responsibility SME Partnership Program Pertamian Agus Mashud S. Asngari. Dewan juri menetapkan tiga pemenang dari lima calon yang dinilai untuk masing-masing kategori. Adapun kategori penghargaan untuk local hero terdiri atas Cerdas, Sehat, Berdikari, Hijau, dan Mitra Binaan.

Juara pertama kategori Cerdas diraih oleh Zuraidah, pendiri sekolah tapal batas di Sebatik, Kalimantan Utara, perbatasan Indonesia dan Malaysia, di bawah binaan PT Pertamina Asset 5 Field Tarakan. Programnya adalah program sekolah tapal batas. Juara pertama kategori Sehat diraih Juju Soleha, binaan PT Pertamina Asset 1 Field Ramba adalah salah satu pahlawan lokal dalam pengembangan toga atau tanaman obat keluarga. Program yang dikembangkan adalah sehat dan mandiri berkat toga.

Untuk kategori Berdikari, Usup Supriatna, yang menjadi mitra binaan Pertamina EP Asset 3 Field Tambun, didapuk sebagai juara pertama. Program yang dikembangkan Usup adalah Adhibakti Mina Bahari, Adhikarya Pangan Nusantara, Petani Tambak Air Payau Rumut Laut Berprestasi.

Sementara itu kategori Hijau, mitra binaan Pertamina EP Asset 1 Field Rantay, yaitu Joko Guntoro, tampil sebagai juara pertama. Joko adalah pendiri Yayasan Satu Cita Lestari Indonesia dan peneliti tuntong laut (Batagur borneonensis) di Aceh Tamiang, Nanggroe Aceh Darussalam. Nama programnya adalah Menyelamatkan Tuntong Laut Warisan Alam dari Barat Nusantara.

Satu kategori lainnya, yaitu Mitra Binaan, diraih oleh Watni dari GMP Pertamina Hulu Energi dengan program pengolahan hasil perikanan berbasis GMP.

Adiatma Sardjito, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengatakan kendati penerima penghargaan adalah mitra dan masyarakat yang telah berkontribusi langsung pada program pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan, penilaian awards ini dilakukan secara profesional yang diusulkan dari berbagai lini bisnis perusahaan melalui penjurian yang ketat. Penghargaan tersebut diberikan untuk memotiviasi para pejuang masyarakat lokal agar bisa melahirkan pejuang-pejuang baru di lingkungannya.

“Sosok pejuang ini juga menjadi mitra binaan Pertamina dalam kegiatan kemasyarakatan di seluruh Indonsiasesuai dengan empat pilar CSR Pertamina, yaitu Pertamina Hijau, Pertamina Cerdas, Pertamina Sehat, Pertamina Berdikari, dan Mitra Binaan,” uar Adiatma di sela Malam Anugerah Pertamina Awards 2017 di Jakarta, Rabu malam. (DR)