JAKARTA – Pemerintah siap untuk menurunkan porsi penerimaan di sektor hulu minyak dan gas agar harga gas lebih murah dan proyek pengembangan hulu tetap prospektif. Salah satunya proyek hulu yang tengah di dorong adalah Proyek Jambaran Tiung Biru, Blok Cepu, JawaTimur yang digarap bersama antara PT Pertamina EP Cepu dan Exxon Mobil.

“Jika kita selesaikan masalah gas ini dengan mengurangi porsi pemerintah yang  48% akan membuat harga gas murah,” kata Luhut Binsar Pandjaitan, Pelaksana Tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Menurut Luhut, gas dari proyek Jimbaran Tiung Biru (JTB) bisa segera diserap industri yang berada disekitar wilayah Cepu. Dengan harga gas yang lebih murah pabrik pupuk dan industri lainnya yang ada di dekat Cepu bisa menyerap gas lebih besar.

Proyek JTB sebenarnya dijadwalkan bisa on stream pada 2019, namun dengan belum adanya pembeli potensial maka proyek yang ditargetkan mampu menghasilkan gas sebesar 172 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dikhawatirkan akan kembali molor.

Adriansyah, Presiden Direktur Pertamina EP Cepu, menyatakan proses pembangunan JTB bisa dilanjutkan jika pembeli gas. Proyek JTB sudah mulai berjalan dengan konstruksi kilang pengolahan. “Kami berharap awal tahun depan sudah bisa memulai pembangunan konstruksinya,” tandas dia.(RI)