JAKARTA – PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) menargetkan pengoperasian (commercial operation date/COD) pembangkit listrik tenaga mikro midro (PLTMH) Batang Toru 4 pada 2020. PLTMH Batang Toru 4 berlokasi di Sumatera Utara, memiliki kapasitas 10 megawatt (MW).

Christin Soewito, Sekretaris Perusahaan Terregra, mengatakan PLTMH Batang Toru 4 telah

menandatangani perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) jual beli listrik dengan PT PLN (Persero), Jumat pekan kemarin.

“Setelah mendapatkan PPA akan masuk ke detail engineering, financial closing, tender EPC baru ke konstruksi,” kata Christin kepada Dunia Energi, Senin (11/9).

Menurut Christin, proyek PLTMH menelan investasi sebesar US$ 2 juta- 2,5 juta per MW. Proyek PLTMH lainnya, yakni Batang Toru 3 berkapasitas 10 MW ditargetkan COD pada 2019.

Terregra Asia Enegy mulai beroperasi pada 1996, berfokus pada jasa teknis dan pemasok suku cadang pembangkit listrik untuk PLN. Sejak 2010, Terregra mulai melakukan tahapan untuk menjadi Independent Power Producer (IPP) yang mengkhususkan EBT.

Sebagai holding company, perseroan memiliki dua anak usaha yakni PT Terregra Hydro Power (THP) yang membidangi pembangkit listrik tenaga air serta (PLTA), serta PT Terregra Solar Power (TSP) di bidang pembangkit listrik tenaga surya.

Keseluruhan aktivitas Terregra Asia Energy saat ini berada di Pulau Sumatera dan Indonesia Bagian Timur, terdiri dari 11 proyek PLTA dan PLTMH dengan target total kapasitas terpasang 492 MW.

Terregra tercatat telah mencatatkan sahamnya untuk diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak Mei 2017.

“Kita masih sesuai target. Untuk PLTMH Sisira 9,8 MW, kita sudah mendapatkan PPA sebelum IPO dan saat ini sudah dalam persiapan final kontruksi. COD Juni 2019,” tandas Christin.(RA)