JAKARTA – PT PLN (Persero) mengklaim telah menyelesaikan jaringan transmisi sepanjang 1.658 kilometer sirkuit (kms) di wilayah Sumatera, yakni dari Lahat-Payakumbuh, Sarulla-Sidempuan, dan Pangkalan Susu-Galang.

Wiluyo Kusdwiharto, Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN, mengatakan dalam waktu dekat yang akan beroperasi yakni tol listrik dari Payakumbuh-Padang Sidempuan dengan panjang 600 kms. Dengan penyelesaian tol listrik PLN berpotensi menghemat miliaran rupiah per bulan.

“Dengan perluasan jaringan ini potensi pendapatan yang diterima PLN sebesar Rp 8,2 miliar per bulan,” ujar Wiluyo, Senin (28/8)

Saat ini PLN telah membebaskan lahan untuk pembangunan selanjutnya yakni 2.213 titik tapak tower.

Untuk pembangunan transmisi 150 kV, pada semester awal 2017 transmisi yang telah berhasil mengevakuasi daya adalah sepanjang 1.932 kms. Pada Agustus, PLN juga telah mengoperasikan transmisi 150 kV Bukit Kemuning-Liwa sepanjang 120 kms dan Gardu Induk (GI Liwa 30 MVA).

Dengan masuknya transmisi Bukit Kemuning-Liwa dan Gardu Induk (GI) Liwa PLN mampu menekan susut distribusi yang selama ini terjadi sekaligus meningkatkan kehandalan tegangan di pesisir barat Lampung.

Dari jaringan transmisi sepanjang 46.000 kms yang harus dibangun PLN untuk mengalirkan listrik dari pembangkit-pembangkit program 35 ribu megawatt (MW), 19 ribu kms di antaranya untuk Sumatera. Untuk itu, PLN harus mengejar penyelesaian proyek jaringan transmisi 275 kV dan 500 kV di Sumatera.

Pembangunan jaringan transmisi alias “Tol Listrik” di Sumatera dibutuhkan untuk mengalirkan pasokan energi terutama dari pembangkit besar yang mayoritas banyak terdapat di Sumatera Selatan (Sumsel).

Konsumsi listrik tinggi justru berada di Sumatera bagian utara. Sehingga, listrik dari pembangkit di selatan perlu dialirkan ke Sumatera bagian tengah dan utara lewat tol listrik.

Wiluyo mengatakan, pada Agustus PLN juga telah menyelesaikan transmisi Tenayan- Perawang sepanjang 21,483 kms serta trafo 60 MVA di GI Perawang. Penyelesaian transmisi 150 kV Tenayan – Perawang dimulai pada 5 Oktober 2016 dan selesai pada Agustus 2017. Selama ini pasokan listrik didistribusikan melalui transmisi 20 kV saja.

“PLN berpotensi mendapatkan peningkatan pendapatan hingga Rp 16,5 miliar perbulan melalui transmisi Tenayan-Perawang. Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan pemerintah setempat dan warga yang merelakan lahannya untuk pembangunan tapak tower,” kata Wiluyo.(RA)