JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menargetkan bisa melanjutkan tren positif dalam penjualan bahan bakar minyak (BBM) untuk 2017. Peningkatan tersebut ditopang peningkatan konsumsi BBM industri serta penjualan BBM ke masyarakat, khususnya Pertamax Series.
M. Iskandar, Direktur Pemasaran Pertamina, mengungkapkan volume penjualan sejak 2015-2016 tidak mengalami penurunan dan tumbuh sekitar 2 persen dari 58,03 juta kiloliter (KL) menjadi 60,19 juta KL. Tren ini dperkirakan semakin tumbuh hingga 2017.

“Masih bisa tumbuh 62,89 juta KL. Harapan kita masih tumbuh 4 persen, terdiri dari kelompok BBM industri dan retail,” kata Iskandar saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI Kamis malam, (9/2).

Untuk BBM industri peningkatan memang tipis. Pada 2017 BBM industri dalam bentuk solar diproyeksikan terserap sebanyak 15,28 juta KL dibanding realisasi tahun lalu 14,61 juta. Penjualan BBM kepada masyarakat pada tahun ini ditargetkan mencapai 47,61 juta KL dari serapan pada tahun sebelumnya yakni sebesar 45,58 juta KL.

Iskandar memaparkan pergeseran penggunaan pertalite dari premium juga diperkirakan mampu menopang peningkatan konsumsi BBM. Hal itu ditunjukkan dengan meroketnya penjualan pertalite pada tahun 2016.

“Itu kalau lihat dari penyaluran harian Januari 2016 sebesar 3.500 KL, pada Desember telah mencapai 16 ribu KL atau tumbuh 453 persen,” tukasnya.
Peningkatan juga terjadi pada variasi bahan bakar lainnya, sepeti pertamax, pertamax turbo dan juga varian solar yang dimiliki Pertamina yakni dexlite. Hal itu disebabkan mayarakat juga sudah menyadari keunggulan dari berbagai varian bahan bakar yang disediakan oleh Pertamina.
“Ini omzet per SPBU mengalami tingkat peningkatannya tiga kali lipat. Kualitas dan daya beli itu masih terbeli. Jadi pertamax turbo untuk mobil menengah keatas, tapi pas kita launching customer yang motor pun juga beli,” ungkap Iskandar.

Yenni Andayani, Pelaksana Tugas Direktur Utama Pertamina, menegaskan peningkatan penjualan BBM jenis pertalite dan pertamax series tidak akan membuat Pertamina menghilangkan premium dari pasaran. Penambahan dispenser ataupun nozzle pertalite dan pertamax series hanya sebagai respon terhadap peningkatan permintaan masyarakat terhadap BBM dengan kualitas lebih baik.

“Memang tim pemasaran kami berusaha melakukan kegiatan pemasaran. Sehingga permintaan dari produk-produk tersebut jadi lebih baik dibandingkan sebelum-sebelumnya. Namun demikian bukan berarti kami mengurangi pasokan premium,” kata Yenni.(RI)