JAKARTA – PT Pertamina (Persero) memperoleh izin ekspor BBM jenis solar dari pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Izin diiterima sejak Agustus lalu.

Muchamad Iskandar, Direktur Pemasaran Pertamina,  mengatakan permintaan ekspor solar untuk mengantisipasi makin besarnya stok yang dimiliki Pertamina.

“Sudah diberikan Dirjen Migas izinnya sejak bulan lalu. Kita jagain itu kalau terjadi excess, kita minta izin kalau suatu saat kalu ada excess solar itu bisa cepet (ekspor),” kata Iskandar,  Rabu (6/9).

Iskandar mengatakan saat ini stok solar Pertamina sudah mencapai 1,87 juta kiloliter (KL) atau mampu untuk memenuhi kebutuhan hingga 26 hari.  Padahal batasan normal cukup 19 hari saja.

Izin ekspor yang dikantongi Pertamina sebagai antisipasi untuk menghindari penghentian operasi kilang. Karena apabila  konsumsi solar tidak meningkat sementara produksi terus meningkat maka pengoperasian kilang harus dihentikan karena kapasitasnya tidak akan menampung produksi.

“Jadi ini hanya untuk jaga-jaga jangan sampai kilang stop operasinya,” tukas dia.

Iskandar mengatakan salah satu penyebab surplus produksi solar adalah penurunan konsumsi dalam beberapa bulan terakhir.  Salah satu penyumbang penurunan konsumsi solar terbesar adalah dari industri pertambangan. Lesunya aktivitas pertambangan ternyata turut membuat konsumsi solar anjlok.

Pertamina mendapatkan izin kali ini untuk melakukan ekspor selama enam bulan, yang nantinya juga bisa diperpanjang tergantung kebutuhan. Nantinya jika memang kelebihan solar di ekspor maka ekspornya pun akan melalui tahapan lelang.

“Jadi kita hanya siap-siap kalau excess nanti kita jual kita lelang, semua ekspor kita kan dilelang,”ungkap dia.

Ego Syhahrial, Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan bahwa izin ekspor yang diberikan pemerintah kepada Pertamina untuk ekspor BBM tetap dengan syarat tertentu, utamanya adalah wajib memenuhi kebutuhan dalam negeri terlebih dulu.

“Jika ekspor syarat storage sudah penuh dan kebutuhan di dalam negeri sudah terpenuhi. Di luar itu, mereka (Pertamina) tidak segegabah itu,” kata Ego.(RI)