JAKARTA-PT Pertamina EP Asset 1 Field Ramba, kontraktor kontrak kerja sama di bawah koordinasi dan supervisi SKK Migas, memproyeksikan produksi minyak pada 2018 sebesar 5.659 barrel oil per day (BOPD), naik dari realisasi produksi tahun lalu sebesar 4.712 BOPD atau 82,86% dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan 2017.

Agus Amperianto, Field Manager Pertamina Asset 1 Field Ramba, mengatakan untuk mencapai target tersebut, pihaknya berupaya untuk memastikan kegiatan well intervention berbasis optimasi produksi dan lifting. Kecuali itu, Field Ramba juga concern pada kegiatan injeksi/pressure maintenance pada struktur Tanjung Laban, Bentayan, dan Ramba

“Kami juga berupaya mengoptimalkan lapangan terminasi Sei Lili dengan target produksi 300 BOPD pada 2018 sebagai penambahan pada existing,” ujar Agus kepada Dunia-Energi saat dihubungi akhir pekan lalu.

Agus menegaskan, Pertamina EP Ramba pada awal tahun ini mengebor sumur MJ AA-5 di Mangunjaya, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Pada kuartal II 2018, perseroan juga akan mengebor sumur di Mangunjaya.

“Kami juga akan mengebor satu sumur pemboran di Tanjung Laban denganmasing-masing target pemboran adalah 150 BOPD sehingga kami berharap ada tambahan 500 BOPD di kegiataan drilling di Ramba,” ujarnya.

Hingga 1 Januari 2018 cadangan minyak Pertamina EP Ramba dirpoeykesikan mencapai 35 million stock tank barrels (MMSTB).

Menurut Agus, kinerja produksi Pertamina EP Ramba pada 2017 di bawah proyeksi karena pada semester I marak kegiatan penyerobotan dan pengambilan minyak dari sumur milik negara yang dikelola oleh Pertamina EP Ramba oleh penambang ilegal. Namun, praktik pengeboran ilegal tersebut, sesuai arahan dari Kementerian Politik Hukum dan Keamanan dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk segera ditertibkan.

Seperti diberitakan sebelumnya, praktik pengeboran minyak ilegal marak di wilayah kerja Pertamina EP Asset 1 Field Ramba. Tiga kali upaya penutupan sumur yang melibatkan tim gabungan dari pemerintah daerah, kepolisian, dan TNI serta Pertamina EP tak juga berhasil optimal. Upaya penutupan beberapa sumur minyak di Mangunjaya mendapat tentangan dari oknum penambang. Ada dua sumur yang sudah ditutup oleh pihak Pertamina EP Field Ramba dibuka kembali oleh penambang liar. Padahal, Presiden Joko Widodo melalui Kemenkopolhukham memastikan bahwa akhir 2017 seluruh kawasan di Indonesia sudah zero illegal drilling. (DR)