JAKARTA – PT Pertamina (Persero) siap menggelontorkan dana US$1,5 miliar guna menjaga performa dan kapasitas produksi di Blok Mahakam, Kutai, Kalimantan Timur selama masa transisi pada 2017, termasuk untuk membiayai sumur-sumur pengeboran.

“Dari rencana itu kira-kira 19 sumur. Itu seluruhnya, untuk produksi pasca 2017” kata Dwi Soetjipto, Direktur Utama Pertamina di Jakarta, Selasa (23/8). Sebanyak 19 sumur tersebut diproyeksikan akan dimulai aktifitas pengeborannya pada kuartal II 2017.

Dwi menegaskan kebutuhan dana sebesar itu masih bisa ditanggung tidak hanya oleh Pertamina tapi  tergantung pihak mana yang mau bekerja sama nantinya dengan Pertamina. Namun dia memastikan Pertamina tetap siap jika harus mengelola Blok Mahakam secara mandiri.

“Itu grupnya, dengan siapa saja yang nanti masuk. Kalau yang lain tidak masuk, ya Pertamina saja,” tambahnya.

Selain dana untuk berinvestasi, Pertamina juga telah menyiapkan perencanaan dalam jangka panjang melalui pengajuan WP&B untuk pengembangan 2017.

Kontrak pengelolaan Blok Mahakam PT Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation sejak 1967 akan berakhir Desember 2017. Pertamina pun ditunjuk pemerintah sebagai pemilik hak pengelolaan Mahakam selanjutnya dengan opsi memperbolehkan Pertamina menggandeng Total dan Inpex sebagai mitra dengan kepemilikan maksimal 30%.

Dwi menuturkan, hingga saat ini pembicaraan mengenai komitmen Total E&P Indonesie di Mahakam masih dibicarakan dari berbagai aspek termasuk keekonomian. “Komitmen Total itu maksudnya apa dia akan gabung atau tidak, juga komersialnya” kata Dwi.(RI)