JAKARTA- Masyarakat menghadapi tantangan ganda, yakni mewujudkan sebuah transisi menuju dunia rendah karbon sekaligus memastikan terciptanya energi yang lebih banyak dan bersih guna menghasilkan  pertumbuhan dan kemakmuran ekonomi.

Goh Swee Chen, Vice President City Solutions – New Energies and Chairman, Shell Singapura, mengatakan energi merupakan unsur vital yang tersembunyi di hampir setiap sektor ekonomi, dan kota adalah pengguna energi terbesar. Kota menempati kurang dari dua persen dari total daratan dunia dan menampung lebih dari setengah populasi global.

“Tingkat konsumsi energi perkotaan mencapai  lebih dari 60% dari total konsumsi energi global. Angka tersebut diprediksi akan meningkat sebesar 80% pada 2040. Berbagai perubahan mendasar perlu diciptakan di sektor ekonomi global, terutama di sektor kelistrikan, transportasi, bangunan dan industri yang menghasilkan emisi karbon  dioksida secara signifikan,” kata Chen, Kamis (8/3).

Dia menambahkan, di era urbanisasi baru, isu pembangunan yang berkelanjutan merupakan topik utama. Teknologi hanyalah sarana untuk menyelesaikan beragam tantangan teknis terkait dengan pembangunan kota yang berkelanjutan.

Faktor penentu yang kurang terlihat tetapi justru penting bagi keberhasilan adalah dilakukannya pendekatan yang komprehensif dan menyeluruh. Pendekatan ini diawali dengan pilihan perencanaan strategis tentang bagaimana  mengoptimalkan daratan dan sumber daya. Serta memastikan bahwa kita mengembangkan suatu cara yang ramah lingkungan.

Chen mengatakan sebagai negara kota dengan luas daratan dan sumber daya terbatas, Singapura harus melakukan transisi menuju berbagai solusi perkotaan terpadu, yang memperkuat nexus limbah energi air dan pasokan energi kita yang berasal dari sumber energi terbarukan, misalnya energi panel surya (solar PV).

“Kami juga harus mengadopsi teknologi cerdas untuk membantu mengelola berbagai layanan perkotaan dengan cara yang lebih hemat energi,” kata Chen.

Darwin Silalahi, Country Chairman and President Director PT Shell Indonesia, mengatakan memahami dan memanfaatkan teknologi tidak hanya untuk mengatasi tantangan besar energi dan lingkungan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup. Sebagai negara dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang besar, Indonesia bisa menjadi pelopor dalam inovasi teknologi terkait transisi energi menuju sumber energi terbarukan untuk menjawab tantangan masa depan.

“Namun, yang tidak kalah pentingnya adalah pilihan strategi dan kebijakan yang didasari oleh pemahaman menyeluruh kebutuhan pelanggan atau masyarakat secara umum,” kata Darwin.(RA)