JAKARTA – Upaya PT Pertamina (Persero), badan usaha milik negara di sektor energi terintegrasi,  untuk mempercepat proyek-proyek pembangunan kilang dinilai menjadi bagian dalam menjalankan program untuk menjamin pasokan energi nasional. Pertamina saat ini mengebut Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) empat kilang, yakni Kilang Dumai, Cilacap, Balongan, dan Kilang Balikpapan.Proyek RDMP akan dimulai dari Kilang Balikpapan. Pertamina berupaya mempercepat Proyek RDMP RU V Balikpapan, salah satunya dengan segera melakukan proses pengadaan Long Lead Item (LLI).

“Langkah Pertamina sudah on the right track. Langkah itu merupakan bagian  dalam upaya menjalankan  daripada program energy security  Indonesia,” ujar Dirgo Purba, pakar ketahanan energi dan pengajar geoekonomi pada Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas).

Proyek revitalisasi Kilang Balikpapan akan dilakukan dua tahap dengan total investasi sekitarUS$4,4 miliar-US$4,6 miliar. Setelan proyek RDMP tuntas, produksi Kilang Balikpapan nantinya menjadi 360 ribu barel per hari dibanding produksi saat ini sebesar 260 juta barel per hari.

Rachmad Hardadi, Direktur Pengolahan Pertamina, mengatakan Pertamina akan segera melaksanakan proses pengadaan LLI senilai US$1 miliar. Saat ini, Pertamina menyelesaikan daftar barang berkategori LLI, atau barang dengan proses pembuatan dan pengiriman yang lama, yang akan segera ditenderkan.“Pengadaan oleh Pertamina ini sekaligus merupakan tahapan konkret kami untuk percepatan proyek,” kata dia.

Rachmad mengatakan proses pengadaan akan dimulai pada Oktober 2016 dan akan tuntas pada kuartal I 2017. Menurut Rachmad, pengadaan ini dalam proses yang terpisah dengan paket EPC yang nanti akan dikerjakan oleh kontraktor EPC.“Dengan demikian, selain dapat dilakukan percepatan proses, pengadaan oleh Pertamina untuk memastikan proyek dapat berjalan secara efisien,” ujarnya.

Pertamina menargetkan proses konstruksi akan dimulai pada awal 2017. Adapun, mechanical completion dan commissioning RDMP RU V Balikpapan ditargetkan pada Juli 2019. Dengan demikian diharapkan proyek ini akan dapat dioperasikan mulai September 2019.“Untuk itu, kami akan melakukan final investment decision RDMP RU V Balikpapan pada awal Juli 2017 yang segera diikuti dengan konstruksi fisik,” tandas dia.

Selain proyek RDMP terhadap empat kilang, proyek RDMP juga akan dilanjutkan terhadap Kilang Plaju Sungai Gerong.Pertamina juga mendapatkan penugasan dari Menteri Energi dan Sumbet Daya Mineral untuk membangun kilang baru di Tuban, Jawa Timur bersama mitra yang ditunjuk Rosneft, perusahaan minyak asal Rusia. Pertamina juga ditunjuk sebagai penanggung jawab proyek pembangunan kilang baru di Bontang melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

Rinaldy Dhalimi, Anggota Dewan Energi Nasional, mengatakan upaya untuk mempercepat pembangunan kilang sangat diperlukan untuk mengurangi impor BBM. “Kita harus percaya bahwa segala sesuatunya dilakukan dengan baik dan transparan,” kata Rinaldy.(RA