JAKARTA – Pemerintah mengklaim program konversi energi dari bahan bakar minyak ke gas berjalan lancar. Hal ini diterlihat dari pertumbuhan pengembangan jaringan gas rumah tangga yang cukup masif dalam dua tahun terakhir.

Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyatakan pada 2014 jumlah sambungan hanya 16.949 sambungan rumah tangga (SR) dan pada tahun ini ada 88.915 SR yang ditargetkan bisa terealisasi. Salah satu langkah percepatan pembangunannya adalah dengan mengimplementasikan jaringan gas tidak hanya di pemukiman konvensional biasa tapi juga diterapkan di rumah susun.

“Pembangunan jargas per sambungan tahun 2016 ada 88.915 SR akan terpasang, termasuk rusunawa dan sebagainya. Nanti kerja sama dengan PUPR,” kata Jonan.

Wilayah yang mendapatkan prioritas pembangunan jargas ke sambungan rumah tangga adalah di wilayah Sumatera. Dalam satu tahun saja, ada dua kota yang jadi sasaran pengembangan jargas, yakni Jambi dan Prabumulih. “Tahun 2015 -2016 di Jambi  2.141 SR dan Prabumulih 2.626 SR,” tambah dia.

Data Kementerian ESDM menyebutkan, sejak digulirkan hingga saat ini total terpasang jargas untuk rumah tangga sudah mencapai 101.318 SR, sebanyak 96.551 SR dibangun dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan sisanya sebanyak 4.767 SR berasal dari non-APBN.

Selain peningkatan sambungan Jargas terpasang. Serapan gas domestik juga terus mengalami peningkatan. Dalam kurun waktu 2015-2016 Kementerian ESDM mencatat konsumsi gas dalam negeri mencapai 7.853 BBUTD.

“Persentase alokasi gas domestik pada 2015 itu 53% dari total produksi dan di 2016 sudah 58 %,” ungkap Jonan.

Menurut dia, peralihan penggunaan bahan bakar di masyarakat menunjukan bahwa masyarakat sudah mulai sadar akan manfaat menggunakan gas yang jelas lebih ekonomis ketimbang menggunakan minyak atau gas bumi dalam bentuk LPG. Karena itu pemerataan pembangunan jargas akan terus ditingkatkan agar bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat.

“Jika mengggunakan gas bumi Rp 50.000 – 60.000 per bulan. Jika pakai jargas itu bisa separuh biayanya. Ini penting meningkatkan pembangunan jargas di daerah yang sangat membutuhkan,” tandasnya.(RI)