JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi mengangkat Elia Massa Manik menjadi Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Kamis (16/3).

Gatot Trihargo, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi dan Jasa Lain, mengatakan pemerintah menilai Elia sudah berhasil memimpin induk usaha (holding) BUMN Perkebunan, yaitu PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III.

“Hari ini penyerahan SK Pertamina kepada Pak Elia Massa Manik. Saya kira sudah kenal sebelumnya sebagai dirut PTPN,” kata Gatot usai Rapat Umum Pemegang Saham Pertamina yang digelar di Kantor Kementerian BUMN.

Elia sebelumnya paling banyak disebut menjadi calon kuat direktur utama Pertamina yang ditinggalkan Dwi Soetjipto. Dua calon yang juga mengemuka adalah Dirut PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) Sukandar dan Budi Gunadi Sadikin, mantan Dirut PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang kini Staf Khusus Menteri BUMN.

Nama Elia mencuat saat Dwi dan Wadirut Pertamina Ahmad Bambang secara bersama dicopot dari jabatannya. Elia mengalahkan sejumlah calon yang sebelumnya santer berpeluang menduduki kursi di badan usaha milik negara di sektor energi terintegrasi tersebut.

Selain menjadi dirut holding BUMN Perkebunan, insinyur dari Institut Teknologi Bandung ini juga pernah menjadi orang nomor satu di PT Elnusa Tbk (ELSA), perusahaan terafliasi Pertamina.

Karier Elia mulai mencorong ketika menjadi Dirut PT Elnusa Tbk pada Juni 2011 hingga Mei 2014. Dia memulai karier di PT Indofood Sukses Makmur (INDF), dan kemudian bergabung dengan Suez Group yang dia tinggalkan pada 2001.

Tugas berat akan dihadapi Elia untuk membawa Pertamina tidak hanya besar di skala nasional, namun juga di tingkat dunia. Seperti yang diungkapkan Rini Soemarno, Menteri BUMN, yang mengharapkan Pertamina masuk jajaran perusahaan oil and gas pada level tiga perusahaan terbaik dunia.

“Itu mimpi saya targetnya minimal top 3. Lima tahun lah, masa tidak sampai,” tukas Rini.(RI)