JAKARTA – PT Mitra Energi Persada Tbk (KOPI) menargetkan peningkatan pendapatan pada 2017 sebesar 20% seiring perpanjangan Perjanjian Jual Beli Gas antara anak usaha perseroan, PT Mitra Energi Buana (MEB) dengan PT Medco E&P Indonesia sebagai tindak lanjut persetujuan alokasi gas oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Ivo Wongakaren, Direktur Utama Mitra Energi, mengungkapkan melalui perpanjangan perjanjian jual beli tersebut maka perseroan mendapat tambahan alokasi gas sebesar 30% dari 3,7 BBTUD menjadi 5 BBTUD dengan jangka waktu dari lima tahun menjadi 10 tahun.

“Penambahan volume alokasi gas baru akan dilakukan September-Oktober nanti, sehingga peningkatan kinerja akan terjadi padq tahun ini,” kata Ivo usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Mitra Energi di Jakarta, Rabu (3/5).

Menurut Ivo, perseroan mengganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 13 juta tahun ini. Alokasi belanja modal diharapkan menambah konsumen serta memperluas bisnis logistik dan distribusi energi di Indonesia, tidak hanya di Sumatera Selatan.

Pada 2016 perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 181,7 miliar, turun 8,4% dari Rp 198,4 miliar pada 2015. Laba komprehensif Mitra Energi tercatat mengalami kenaikan 10,4% menjadi Rp 19,1 miliar dari sebesar Rp 17,3 miliar pada 2015.

Anak usaha perseroan juga telah menyelesaikan pekerjaan konstruksi jaringan pipa penyalur gas untuk konsumen baru dengan rencana penyaluran awal 2017.

Mitra Energi Persada yang didirikan pada 1981 merupakan perusahaan bidang usaha investasi infrastruktur energi serta perdagangan minyak dan gas bumi. Melalui anak usaha Mitra Energi Buana dengan kepemilikan 99,5%, kegiatan usaha perseroan fokus pada bidang niaga gas bumi melalui pipa dedicated hilir sampai titik serah di lokasi konsumen di daerah Sumatera Selatan. Saat ini, Mitra Energi memiliki jaringan pipa gas untuk industri sepanjang kurang lebih 25 kilometer (Km) di daerah Sumsel termasuk kota Palembang.
“Hingga akhir tahun laba usaha ditargetkan mengalami peningkatan 10%,” tandas Ivo.(RA)