JAKARTA – Produksi minyak dan gas nasional hingga semester I 2017 mencapai 2.150 juta barrel oil equivalent per day (BOEPD). Produksi tersebut mencakup produksi minyak nasional hingga semester I 2017 mencapai 808.8 ribu barrel oil per day (BOPD) atau melebihi target Work Plan and Budget (WP&B) sebesar 808,4 ribu BOPD. Serta produksi gas sebesar 7.512 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) juga mencatat produksi siap jual (lifting) minyak rata-rata baru mencapai 802 ribu BOPD dan lifting gas sebesar 6.338 MMSCFD. Total lifting migas mencapai 1.934 BOEPD atau baru mencapai 98,4% dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2017.

Amien Sunaryadhi, Kepala SKK Migas, mengatakan angka lifting berbeda dengan produksi karena ada minyak atau gas yang sudah diproduksikan dulu dan dimasukan ke storage dan belum sempat dilakukan lifting karena keterbatasan kapasitas storage.

“Ada minyak yang sudah diproduksikan masuk ke storage, tapi belum di lifting, belum dikirim ke tanker, jadi selisihnya ada di dalam storage. Mudah-mudahan di akhir tahun semua yang diproduksikan bisa dikirim ke tanker,” kata Amien di Jakarta, Kamis (6/7).

Adapun kontribusi terbesar produksi minyak nasional berasal dari 10 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) terbesar yang kontribusi produksi mencapai 86% dari produksi nasional secara keseluruhan.

“75 KKKS lainnya menghasilkan 14% dari produksi nasional. Ini juga harus dimanage, tapi prioritas utama ke 10 pemain terbesar,” kata Amien.

Sementara untuk produksi gas ada 10 kontraktor yang berkontribusi 80% dari total produksi gas secara nasional nasional. Serta 75 KKKS lainnya berkontribusi 20% terhadap produksi gas Indonesia.

“Jadi memang lebih enak fokus di 10 yang terbesar. Tapi kalau dari 75 yang lain ada yang bisa ditangani dan kemudian jadi besar ya lumayan juga,” tukas Amien.

Dalam catatan SKK Migas ada 85 kontraktor yang mengelola wilayah kerja (WK) eksploitasi, sebanyak 71 di antaranya adalah WK produksi. Sisanya sebanyak 14 WK masih dalam tahap pengembangan.

Berikut ini daftar 10 KKKS yang menyumbang kontribusi produksi minyak terbesar:

1. Chevron Pacific Indonesia – Blok Rokan : 226 ribu BOPD

2. Mobil Cepu LTD – Blok Cepu : 199,8 ribu BOPD

3. PT Pertamina EP – seluruh Blok Indonesia :78,9 ribu BOPD

4. PT Total EP Indonesie – Blok Mahakam : 55,1 ribu BOPD

5. PT Pertamina Hulu Energi ONWJ – Blok ONWJ : 33,4 ribu BOPD

6. CNOOC SES LTD./PHE – Blok South East Sumatera : 30,6 ribu BOPD

7. PT Medco Energy Natuna – Blok South Natuna Sea B : 18,4 ribu BOPD

8. PT Chevron Pacific Indonesia/PHI – Blok East Kalimantan : 18,2 ribu BOPD

9. PC Ketapang II Ltd – Blok KETAPANG : 17,6 ribu BOPD

10. PT VICO Indonesia – Blok Sanga-Sanga : 14,4 ribu BOPD

 

Untuk 10 KKKS yang berkontribusi pada produksi gas terbesar adalah:

1 PT Total EP Indonesie – Blok Mahakam : 1.504 MMSCFD

2 BP Tangguh – Blok Berau, Wiriagar, Muturi : 1.168 MMSCFD

3 PT Pertamina EP – Blok seluruh Indonesia : 952 MMSCFD

4 ConocoPhilips (GRISSIK) LTD. – Blok Corridor : 980 MMSCFD

5 JOB Pertamina-Medco Tomori Sulawesi – Blok Senoro Toili : 309 MMSCFD

6 Petrochina International Jabung Ltd – Blok Jabung : 256 MMSCFD

7 Premier Oil Natuna Sea BV – Blok Natuna Sea Block A: 239 MSSCFD

8 PT Medco Natuna – Blok South Natuna Sea B : 227 MMSCFD

9 Kangean Energy Indonesia Limited – Blok ONS & OFF Kangean : 203 MMSCFD

10 PT VICO Indonesia – Blok Sanga-Sanga: 153 MMSCFD