JAKARTA– Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akhirnya menyetujui permintaan PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu minyak dan gas bumi untuk mengelola lapangan unitisasi Sukowati di Wilayah Kerja atau Blok Tuban Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Apalagi secara legal porsi participating interest (PI) atau hak partisipasi lapangan Sukowati mayoritas menjadi milik Pertamina EP sebesar 80% sejak 2004. Sedangkan 20% sisanya dimiliki oleh Joint Operation Body (JOB) Pertamina Hulu Energi-PetroChina East Java (PPEJ) dengan komposisi 75% dimiliki Pertamina Hulu Energi (PHE) dan 25% PetroChina.

“Sukowati Pertamina, majority Pertamina EP, PHE minority,” ujar Djoko Siswanto, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, saat ditemui di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Rabu (4/4).

 

Djoko Siswanto, Dirjen Migas (foto: Kementerian ESDM/ist)

Dengan kondisi seperti itu, menurut Djoko, pemerintah akan menetapkan operatorship atau pengelola lapangan Sukowati diserahkan ke Pertamina EP. Menteri ESDM Ignasius Jonan juga telah menyetujui Pertamina EP sebagai pengelola Sukowati. “Iya (diberikan ke Pertamina EP),” ungkapnya.

Blok Tuban merupakan satu dari delapan blok terminasi. Blok Tuban sudah akan mendapatkan kontrak baru dan PetroChina akan kembali menjadi mitra PHE dalam mengelola blok Tuban.

Di Blok Tuban, PHE menguasai 75% hak partisipasi, yaitu PHE East Tuban 50% dan 25% melalui PHE Tuban. Sedangkan 25% sisanya dimiliki Petrochina International Java Ltd. yang kemudian membentuk JOB PPEJ sebagai pengelola berikut dengan unitisasi Lapangan Sukowati.

Pertamina EP sebelumnya mengajukan diri mengelola lapangan unitisasi Sukowati. Manajemen Pertamina EP menunjuk Pertamina EP Asset 4 untuk mengelola lapangan Sukowati , unit bisnis perusahaan yang melakukan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas di sejumlah wilayah di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Papua Barat. Pertamina EP juga berkomitmen meningkatkan produksi lapangan Sukowati sebesar 1.500 barel per hari (bph) dari kapasitas produksi saat ini yang rata-rata mencapai 6 ribu bph.

Nanang Abdul Manaf, Presiden Direktur Pertamina EP, menyatakan kesiapan perusahan dalam mengelola lapangan Sukowati. Bahkan berbagai infrastruktur yang dibutuhkan untuk menunjang berbagai kegiatan guna meningkatkan produksi juga disiapkan.

Nanang menjelaskan Pertamina EP sudah mengantongi persetujuan dari Direktorat Hulu Pertamina untuk mengelola lapangan Sukowati.

“Menteri ESDM sudah memutuskan tinggal penandatanganan kontrak nanti. Sesudah itu ada pembicaraan khusus Sukowati. Yang penting tandatangan dulu, nanti ada pembicaraan khusus Sukowati dan dari Pak Alam (Direktur Hulu Pertamina) sudah nyatakan itu (Sukowati) ke Pertamina EP karena Pak Alam sudah tulis surat khusus ke SKK Migas dan SKK Migas teruskan ke menteri,” jelas Nanang.

Menteri ESDM Ignasius Jonan sebelumnya menyatakan pihaknya memberikan lampu hijau kepada Pertamina untuk menetapkan nasib lapangan Sukowati. “Terserah Pertamina, akan menugaskan siapa. Pertamina yang menunjuk (pengelola lapangan Sukowati) nanti,” kata Jonan.

Dengan adanya kondisi itu, hanya tinggal menunggu waktu serta pengalihan secara legal pengelolaan lapangan Sukowati. “Kalau sekarang seolah-olah diputuskan Menteri ESDM ke Pertamina dan silakan saja diatur untuk Sukowati, berarti seolah-seolah Menteri sudah merestui,” tandasnya. (RI)