JAKARTA – Laporan kenaikan produksi minyak OPEC yang mencapai level tertinggi pada September 2016 telah menahan laju penguatan harga minyak. Namun, harga minyak masih tetap bertahan di level US$50-an per barel.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November turun US$0,61 menjadi menetap US$50,18 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember turun US$ 0,60 menjadi ditutup US$51,81 per barel di London ICE Futures Exchange pada Rabu (Kamis pagi WIB).

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rabu, melaporkan produksi minyak September di tingkat tertinggi dalam delapan tahun terakhir. Produksi minyak OPEC tercatat 33,39 juta barel per hari (bph) selama bulan lalu, naik 220 ribu barel per hari dibanding Agustus.

Sementara itu, Badan Energi Internasional (EIA) menyebutkan pada September, pasokan minyak global mencapai 97,20 juta barel per hari, 600 ribu barel lebih tinggi dari bulan sebelumnya dan 200 ribu barel per hari lebih tinggi dari bulan yang sama tahun lalu.

Kurs dolar AS yang lebih kuat juga membuat minyak yang dihargakan dalam greenback kurang menarik bagi investor pemegang mata uang lainnya. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,22 persen menjadi 97,902 pada akhir perdagangan Rabu.(AT/ANT)