JAKARTA – PT Samindo Resources Tbk (MYOH), perusahaan penyedia jasa pertambangan batu bara terintegrasi, membukukan pendapatan US$86,31 juta sepanjang enam bulan pertama 2017, turun 8,8% dibanding periode yang sama tahun lalu US$94,67 juta.

Laporan keuangan perseroan yang dirilis Selasa (29/8) menyebutkan pendapatan terbesar berasal dari jasa pemindahan tanah dan pengambilan batu bara yang mencapai US$57,64 juta. Sisanya, berasal dari pendapatan jasa pengangkutan batu bara US$27,58 juta dan jasa pengeboran, eksplorasi dan lainnya sebesar US$1,08 juta.

Samindo Resources merupakan perusahaan holding investasi dengan kompetensi inti dalam penyediaan jasa pertambangan batu bara. Samindo menjalankan kegiatan produksi tersebut melalu empat anak usaha, yaitu PT SIMS Jaya Kaltim (SJK), PT Trasindo Murni Perkasa, PT Samindo Utama Kaltim dan PT Mintec Abadi.

Penurunan pendapatan tidak diikuti dengan penurunan beban pokok. Samindo pada semester I tahun ini justru mencatat kenaikan beban pokok menjadi US$75,55 juta dibanding periode yang sama 2016 sebesar US$75,31 juta. Hal ini membuat laba kotor anjlok 44,3% menjadi US$10,76 juta dibanding raihan semester I tahun lalu US$19,35 juta.

Laba bersih Samindo juga turun 54,6% dari US$12,19 juta pada semester I 2016 menjadi US$5,52 juta pada enam bulan pertama tahun ini.

Pada semester I, Samindo mendapat kontrak jangka menengah dengan PT Gunungbayan Pratamacoal, anak usaha PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Kontrak dengan jangka waktu dua setengah tahun tersebut untuk aktivitas pemindahan batuan penutup (overburden removal) dan produksi batu bara.

Kepastian kontrak tersebut didapatkan setelah kedua direksi dari masing-masing pihak menandatangani kontrak kerja sama pada 10 Mei 2017.

“Berdasarkan tata waktu yang telah ditetapkan oleh kedua belah pihak, kick off proyek tersebut dimulai pada awal Juli 2017,” kata Ahmad Zaki Natsir, Investor Relations Samindo.

Kesepakatan kerja sama tersebut akan memberikan tambahan volume batuan penutup dan batu bara Sims Jaya. Berdasarkan kontrak tersebut, sampai 2019 total Sims Jaya akan mendapat tambahan volume overburden removal sebesar 14,7 juta bank cubic meters (bcm) dan 1 juta ton batu bara.

“Kami sedang mengintensifkan untuk mencari peluang-peluang baru diluar dari eksisting klien untuk memperluas pasar,” tandas Zaki.(AT)