JAKARTA – PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) menargetkan terus mengurangi kontribusi pendapatan dari batu bara thermal dalam upaya mendukung transisi global menuju ekonomi rendah karbon.

Iwan Salim, Deputy Director Finance, Investor Relation and New Business Development Delta Dunia, mengatakan perseroan menargetkan kontribusi pendapatan dari batu bara thermal maksimal 50% pada 2028. Pada akhir 2023, kontribusi pendapatan dari batu bara thermal mencapai 81% dari total pendapatan Delta Dunia US$1,83 miliar.

“Pendapatan non coal kita pada 2021 masih sekitar satu persen. Namun pada 2023, pendapatan non coal sudah berkontribusi 19%,” ujar Iwan di Jakarta, Selasa (19/3).

Manajemen menyebut Delta Dunia secara aktif mengejar pertumbuhan menuju masa depan yang rendah karbon, serta mencari akuisisi yang mempercepat pertumbuhan berkelanjutan dan meningkatkan kapabilitas perseroan.

Delta Dunia yang merupakan induk dari PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), BUMA Australia Pty Ltd (BUMA Australia), PT Bukit Teknologi Digital (B-TECH), dan PT BISA Ruang Nuswantara (BIRU) memanfaatkan permintaan kuat batu bara metalurgi yang menjadi bahan penting untuk produksi baja. Batu bara metalurgi dan infrastruktur saat ini mewakilkan 19% dari pendapatan Delta Dunia.

Pada 2024, Delta Dunia memproyeksikan pendapatan US$ 1,57 miliar-US$ 1,72 miliar. Proyeksi tersebut lebih rendah dibanding realisasi pendapatan 2023 sebesar US$1,83 miliar.

Dian Andysuri, Direktur Delta Dunia Makmur, mengungkapkan penurunan proyeksi pendapatan perseroan karena pada 2023 sebagian margin pendapatan sejalan dengan harga batu bara yang cukup tinggi.

Pada 2024, Delta Dunia mempunyai insight harga batu bara akan turun seperti pada 2021. “Tren harga batu bara tahun depan akan mengalami penurunan. Ini menjadi refleksi panduan pendapatan kita pada 2024,” kata Dian.

Namun Dian menambahkan realisasi pendapatan Delta Dunia selalu bisa melampaui target atau proyeksi yang ditetapkan.

Sepanjang 2023, Delta Dunia mencatat kinerja positif, baik dari sisi operasional melalui peningkatan overburden removal, dan sisi keuangan dengan meningkatnya pendapatan dan EBITDA. Delta Dunia tercatat membukukan laba bersih sebesar US$36 juta sepanjang 2023, meningkat 26% dari tahun sebelumnya.

Keberhasilan ini sebagian besar didorong oleh rekor overburden removal yang meningkat sebesar 14% year on year, dan volume produksi, baik di Indonesia maupun Australia yang naik 10%-28% year on year.

Hal ini didukung oleh peningkatan signifikan dari keberhasilan memperoleh sejumlah kontrak, termasuk tambang Saraji dan Burton milik BMA (BHP dan Mitsubishi Alliance) di Australia.(AT)