DEMAK – PT Pertamina (Persero) yang mendapat penugasan dari pemerintah untuk melaksanakan penyediaan, pendistribusian dan pemasangan paket konverter kit untuk nelayan   membagikan 513 paket konverter kit untuk periode 2017 kepada nelayan Demak, Jawa Tengah, Kamis (7/9). Pada  tahun lalu Pertamina juga telah membagikan 400 unit paket konverter di Kabupaten Demak.

Pada 2017, Pertamina yang mendapat penugasan dari pemerintah melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM untuk membagikan 16.981 paket senilai Rp 120,92 miliar untuk nelayan di 26 kabupaten, salah satunya adalah Kabupaten Demak.

B. Trikora Putra, Senior Vice President Non Fuel Marketing Pertamina, mengatakan Pertamina akan selalu konsisten mendukung program pemerintah dan memberikan upaya terbaik dalam setiap penugasan yang diberikan.

“Distribusi Paket Perdana LPG 3 kg kepada nelayan kecil di Demak ini sekaligus untuk mendukung ketahanan energi sesuai Perpres No 126/2015 tentang: Penyediaan, dan Penetapan Harga LPG untuk kapal perikanan Bagi Nelayan Kecil,” ujar Trikora di Pelabuhan Morodemak, Demak, Jawa Tengah, Kamis

.

Pembagian paket konverter kit untuk nelayan merupakan bagian dari pelaksanaan Program Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG).

Pembagian paket perdana konverter kit untuk nelayan di Demak secara simbolis diserahkan Ego Syahrial, Dirjen Migas Kementerian ESDM, disaksikan oleh Daryatmo,  Anggota Komisi VII DPR  dan Muhammad Natsir,  Bupati Demak.

Pemberian paket perdana konverter kit untuk nelayan terdiri dari mesin kapal, konverter kit serta pemasangannya dan tabung khusus LPG beserta isinya.

Kriteria penerima adalah nelayan pemilik kapal kurang lebih 5 GT, kapal yang dimiliki berbahan bakar bensin atau solar dan berdaya mesin kurang lebih 13 HP, serta belum pernah menerima bantuan sejenis.

Menurut Ego Syahrial, paket konverter kit khusus untuk nelayan kecil. Paket yang dibagikan kali ini untuk mesin berbahan bensin. Ini karena converter kit hanya bisa untuk mesin bensin.

“Untuk solar, kemungkinan baru bisa pada 3-4 tahun ke depan,” kata Ego.

 

Dengan pemanfaatan LPG 3 KG bagi nelayan kecil akan memberikan dampak positif kepada masyarakat terutama untuk nelayan melalui penghematan pengeluaran biaya bahan bakar, membantuekonomi masyarakat nelayan menuju ekonomi masyarakat dan ramah lingkungan, serta mengurangi konsumsi BBM bersubsidi.

Ego mengatakan dengan menggunakan paket konverter kit ini, nelayan bisa menghemat biaya bahan bakar hingga 50% atau setengahnya, yang biasanya menghabiskan misalkan Rp 100 ribu untuk membeli bensin (BBM),  bisa digantikan dengan dua tabung LPG dengan harga yang jauh lebih murah.

“Ini diharapkan dapat mempermudah pekerjaan sehingga tidak perlu lagi jauh-jauh ke SPBU untuk membeli bensin, dan lagi menghemat biaya bahan bakar, ” kata Ego.(AT)