JAKARTA –  PT Pertamina (Persero) menunjuk Jamsaton Nababan menjadi Presiden Direktur PT Pertamina EP Cepu (PEPC) menggantikan Adriansyah yang memasuki masa pensiun, Selasa (14/11). Jamsaton sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pengembangan Pertamina EP Cepu.

Syamsu Alam, Direktur Hulu Pertamina, mengatakan manajemen Pertamina memberikan target khusus kepada Jamsaton terkait Proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) yang dioperatori sepenuhnya oleh Pertamina EP Cepu.

Menurut Syamsu, penerus Adriansyah harus bisa melanjutkan track record positif yang ditorehkan Pertamina EP Cepu dengan pengerjaan proyek sesuai rencana dan target perusahaan.

“Tugas khusus mengeksekusi proyek pengembangan gas Jambaran Tiung Biru, yang persiapannya sudah diselesaikan Pak Anda (Adriansyah)  dengan baik. Agar tepat waktu dan tepat biaya-sesuai spesifikasi yang direncanakan,” ujar Syamsu kepada Dunia Energi, Rabu  (15/11).

Setelah diakuisisi secara penuh  Pertamina,  proyek Jambaran Tiung Biru kini dikembangkan secara penuh oleh Pertamina EP Cepu untuk mengeksploitasi potensi gas yang diperkirakan mencapai 1,9 triliun cubic feet (TCF).

Pertamina EP Cepu menguasai saham sebesar 82,8% di Jambaran Tiung Biru. Sisanya dikuasai PT Pertamina EP 8% dan 9,2% dikuasai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Proyek gas terbesar di Pulau Jawa dengan investasi sebesar US$1,5 miliar tersebut ditargetkan rampung pada akhir 2021 dengan produksi gas mencapai 172 MMSCFD selama 16 tahun.

Syamsu mengingatkan selain harus menunjukkan performa, baik dalam mengejar target penyelesaian proyek Jambaran Tiung Biru, Jamsaton juga diminta untuk mengawal aspek keselamatan kerja yang menjadi role business Pertamina.

“Tentu dengan mengedepankan aspek Health, Safety, Security and Environment (HSSE),” tandas Syamsu.(RI)