JAKARTA– Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksikan tahun ini diproyeksikan 13 proyek migas yang akan beroperasi (onstream), naik dari enam proyek yang onstream pada 2018. SKK Migas memproyeksikan, total estimasi produksi puncak dari 13 proyek itu adalah 240 ribu barrel oil equivalent per day (BOEPD), terdiri ats 1.300 juta standar kaki kubik per hri (MMSCFD) gas dan 8.600 barrel oil per day (BOPD) minyak.

Total investasi 13 proyek tersebut sekitar US$ 702 juta, naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan realissi 2018 yang sebesar US$ 345 juta. Total estimasi produksi puncak 2018 sebesar 34 ribu BOEPD, terdiri atas 105 MMSCFD dan 15.500 BOPD.

Apa saja 13 proyek migas yang bakal beroperasi tahun ini tersebut? Berikut data yang dilansir SKK Migas yang salinannya diperoleh Dunia-Energi.

Pertama, Kompleks Betara. Proyek ini digarap oleh PetroChinaInternational Jabung Ltd. Estimasi produksi sekitar 12 juta standar kaki kubik per hari (MMMSCFD) dengan proyeksi onstream pada kuartal I 2019.

Kedua, Terang Sirasun Batur Phase 2. Proyek ini dikembangkan Kangean Energy Indonesia Ltd. Estimasi produksi puncak 200 MMSCFD. Proyek gas di Sulawesi ini ditargetkan onstream pada kuartal I 2019.

Ketiga, Ario Damar-Sriwijaya Phase 2. Proyek ini digarap oleh PT Tropik Energi Pandang. Proyek gas ini diestimasi onstream pada kuartal II 2019 dan estimasi produksi puncak 20 MMSCFD.

Keempat, Pengalihan Gas Temelat ke Gunung Kembang Selatan. Proyek ini dikelola oleh PT Medco E&P Indonesia, anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Proyek gas ini diproyeksikan memiliki kapasitas produksi 10 MMSCFD dan target onstream pada kuartal II 2019.

Kelima, Bukit Tua Phase 3. Proyek ini digarap oleh Petronas Carigal Ketapang II td. Estimasi produksi gas sebear 31,5 MMSCFD dan onstream pada kuartal II 2019.

Keenam, Full Well Steam Kedung Keris. Proyek minyak ini dikelola oleh ExxonMobil Ceu Ltd, operator Blok Cepu. Produksi minyak dari lapangan ini diproyeksikan 3.800 barrel oil per day (BOPD). Target on stream sekitar kuartal III 2019.

Ketujuh, Buntal-5. Proyek ini dikelola oleh Medco E& Natuna Ltd. Target produksi puncak 45 MMSCFD. Proyek gas ini diproyeksikan mulai berproduksi pada kuartal III 2019.

Kedelapan, Bison-Iguana-Gajah Putri. Proyk ini dikelola Premier Oil Natuna Sea BV. Target produksi puncak 163 MMSCFD. Diproyeksikan mulai onstream pada kuartal III 2019.

Kesembilan, Suban Compression. Proyek ini dikelola oleh ConocoPhillips (Grisik) Ltd. Estimasi produksi gas 780 MMSCFD. Proyek ini diestimasi mulai berproduksi pada kuartal III 2019.

Kesepuluh, Pemasangan Kompresor Betung. Pengelola PT Pertamina EP. Proyeksi produksi pada kuartal IV 2019 dengan target produksi gas 15 MMSCFD.

Kesebelas, Bayan Gas Poduciton Facilities. Proyek ini dikelola Manhattan Kalimantan Investment Pte Ltd. Etimasi produksi gas 15 MMSCFD dan gas 250 BOPD. Target onstream pada kuartal IV 2019.

Keduabelas, YY. Proyek ini dikelola PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java. Produksi puncak diproyeksikan 4.605 BOPD dan gas 25,5 MMSCFD. Proyek ini dproyeksikan mulai beroperasi kuartal IV 2019.

Ketigabelas, Meliwis. Proyek ini dikelola Santos (Madura Offshore) Pty Ltd. Estimasi produksi puncak 20 MMSCFD dan target onstream pada kuartal IV 2019. (RA)