JAKARTA – PT Indika Energy Tbk (INDY) membukukan pendapatan US$567,7 juta pada periode Januari-September 2016, turun 32,8% dibanding periode yang sama tahun lalu US$845,2 juta. Kontribusi pendapatan terbesar sebesar US$419,8 juta atau 73,95% berasal dari pendapatan kontrak dan jasa energi terintegrasi.

Laporan keuangan yang dirilis, Senin (31/10), menyebutkan dua pelanggan yang memberikan kontribusi pendapatan terbesar untuk Indika adalah PT Freeport Indonesia dan Eni Muara Bakau BV-Eni Group. Pendapatan dari kontrak dan jasa dihasilkan melalui anak usahanya, PT Petrosea, PT Tripatra Engineers and Constractors dan PT Kuala Pelabuhan Indonesia.

Selain kontrak dan jasa, Indika juga meraih pendapatan dari penjualan batu bara melalui sejumlah anak usahanya, seperti PT Kideco Jaya Agung, PT Santan Batubara, PT Multi Tambangjaya Utama dan Mitra Energi Agung.

Namun masih besarnya beban penjualan, beban keuangan, amortisasi aset tidak berwujud dan beban pajak final menyebabkan hingga sembilan bulan 2016 Indika masih membukukan rugi bersih US$16,3 juta dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencatat rugi bersih US$25,4 juta.(AT)