JAKARTA – Harga minyak dunia pada perdagangan awal pekan ini terkoreksi tipis akibat stok yang meningkat. Harga minyak patokan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September merosot US$1,47 menjadi US$ 47,05 per barel. Semantara di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober turun US$ 1,72 menjadi US$ 49,16 per barel pada penutupan Senin (Selasa pagi WIB).

Kesepakatan antara penguasa wilayah dengan menteri baru Irak yang berniat untuk meningkatkan produksi di ladang minyak Kirkuk disinyalir menjadi salah satu faktor kekhawatiran akan kembali melonjsknya pasokan minyak dunia.Laporan terbaru menunjukkan pengiriman dari minyak utara bisa naik 150.000 barel per hari setelah resolusi sengketa pembayaran antara Pemerintah Daerah Kurdistan dan pemerintah pusat.

Selain itu, kondisi di Nigeria salah satu produsen minyak terbesar dari Afrika yang semakin kondusif juga turut memicu kemungkinan pasokan minyak yang berlebih. Niger Delta Avengers, kelompok pemberontak di Nigeria telah mengumumkan gencatan senjata bersyarat dan setuju untuk mengadakan pembicaraan dengan prmerintah.

“Minyak diterpa kenaikan dolar AS dan berita bahwa Irak berencana untukmeningkatkan ekspor, memicu kekhawatiran bahwa banjir pasokan akan memburuk. Selain itu perkembangan segar tentang diskusi OPEC pada kemungkinan pembekuan keluaran bulan depan bisa memberikan dasar untuk harga minyak,” kata Bernard Aw, analis IG Markets di Singapura.(RI)