JAKARTA – PT Gorontalo Listrik Perdana, anak Usaha PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA), telah menuntaskan tahap pembiayaan final (financial close) untuk proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 2×50 megawatt (MW) Sulbagut I di Provinsi Gorontalo, Sulawesi.

Tries Nainggolan, Direktur Utama Gorontalo Listrik Perdana, mengatakan proyek PLTU Sulbagut I digarap konsorsium yang diprakarsai Toba Bara (60%) dan PT Toba Sejahtra (20%) serta Shanghai Electric Power Construction Co.Ltd (SEPC) (20%).

“Gorontalo Listrik Perdana merupakan IPP pertama pada 2017 yang berhasil mencapai financial close sesuai jadwal berdasarkan PPA dengan PT PLN (Persero),” kata Tries di Jakarta, Senin (31/7).

Tries mengatakan PLTU Sulbagut I menelan investasi sebesar US$ 210-US$230 juta. Seluruh dana proyek berasal dari pinjaman Bank Mandiri.

PLTU Sulbagut I akan menggunakan batu bara kalori 3.800-4.400 kg/kkal dengan volume 600.000-650.000 ton per tahun.

Adapun SEPC merupakan kontraktor engineering procurement and construction (EPC) dari China dengan pengalaman lebih dari 50.000 MW sebagai kontraktor EPC maupun sub kontraktor di berbagai negara.

Pencapaian financial close PLTU Sulbagut I berawal dari partisipasi Toba Bara Sejahtra dalam tender IPP yang diadakan PLN pada pertengahan 2014, penandatanganan letter of intent pada November 2015, dan persetujuan tarif oleh Kementerian ESDM pada Maret 2016. Serta penandatanganan PPA pada 14 Juli 2016.
Proses pembebasan lahan untuk main plaint area diselesaikan pada September 2016 yang kemudian diikuti oleh perolehan AMDAL dan penandatanganan kontrak EPC pada Juli 2017, dan diakhiri dengan penandatanganan perjanjian financing pada 11 Juli 2017.

“Financial close adalah sebuah stepping stone bagi Gorontalo Listrik Perdana Dan Toba Bara Sejahtra setelah memperoleh PPA perdana kami tepat satu tahun lalu dan merupakan bagian dari serangkaian peristiwa penting yang akan datang, yakni dimulainya tahap konstruksi di semester kedua 2017 dan target COD di pertengahan 2020,” tandas Tries.(RA)