JAKARTA – BP Energy Outlook memprediksikan energi baru terbarukan menjadi sumber energi yang paling cepat pertumbuhannya dengan tingkat pertumbuhan sebesar 7,6 persen per tahun. Jumlah tersebut meningkat empat kali lipat seiring peningkatan kompetisi antara bahan bakar solar dan angin.

China disebut menjadi sumber terbesar peningkatan energi terbarukan dalam 20 tahun ke depan, lebih besar dibanding gabungan wilayah Uni Eropa dan Amerika Serikat.

“Tataran energi global sedang berubah. Kebutuhan energi beralih dari pusat-pusat energi tradisional ke pasar yang bertumbuh cepat. Bauran energi sedang bergerak, yang dipengaruhi perkembangan teknologi dan kepedulian lingkungan. Lebih jauh lagi, industri kita perlu beradaptasi untuk menyiasati tren kebutuhan energi yang berubah-ubah,” ujar Bob Dudley, Group Chief Executive BP dalam BP Energy Outlook 2035 yang diluncurkan di London, Inggris, pekan lalu.

Menurut BP Energy Outlook, permintaan energi global akan meningkat 30 persen pada 2015 hingga 2035 dengan peningkatan rata-rata 1,3 persen per tahun. Namun peningkatan permintaan energi lebih rendah dibanding peningkatan 3,4 persen per tahun yang diharapkan dari acuan GDP dunia, yang disebabkan tingkat perbaikan teknologi dan kepedulian lingkungan.

Emisi karbon diproyeksikan tumbuh kurang dari sepertiga dari angka dalam 20 tahun terakhir, dengan perbandingan antara peningkatan rata-rata 0,6 persen per tahun dengan 2,1 persen per tahun, yang disebabkan peningkatan efisiensi energi dan perubahan bauran bahan bakar.

Jika terwujud, maka akan menjadi tingkat pertumbuhan emisi paling lambat dalam periode 20 tahun terakhir sejak pertama kali digalakkan pada 1965. Namun demikian, emisi karbon dari pemakaian energi tetap diproyeksikan untuk tumbuh sekitar 13 persen. Hal ini jauh melebihi ekspektasi ‘Skenario 450’ oleh IEA yang meramalkan emisi karbon harus turun 30 persen pada 2035 untuk mencapai tujuan yang ditetapkan di Paris.

“Waktu dan bentuk dari kebijakan pemerintah dalam menyiasati masa peralihan ini sangatlah penting. Harga karbon memiliki peranan penting, karena akan memberikan timbal balik bagi semua orang baik produsen maupun konsumen dalam memainkan peranan mereka di pasar global,” tandas Bob Dudley.(RA)