JAKARTA – Sebanyak enam pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang (Mine Mouth) siap dikembangkan di wilayah Kalimantan. Masing-masing pembangkit memiliki kapasitas sebesar 200 megawatt (MW).

“Ada 6 PLTU Mulut Tambang yang akan ditandatangani PPA-nya. COD (commercial of date) semuanya rata-rata di 2019, semuanya IPP,” kata Djoko Rahardjo Abumanan, Direktur Bisnis Regional Kalimantan PT PLN (Persero), di Jakarta, Jumat(21/7).

Menurut Djoko, sebelumnya sudah ada lima PLTU Mulut Tambang di wilayah Kalimantan antara lain PLTU Gunung Mas kapasitas 2×100 MW, PLTU Tanjung 2×200 MW, PLTU Asam-Asam 2×200 MW, PLTU Ambalut 2×200 MW, dan PLTU Bontang 2×200 MW.

Hingga 2019, PLN akan membangun 1.413 MW pembangkit di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, serta jaringan transmisi 150 kV sepanjang 2.606 kms guna mencapai target rasio elektrifikasi 92% pada 2019 kedua provinsi tersebut. Dengan demikian PLN memiliki kemampuan lebih untuk melayani permintaan supplai listrik, baik dari masyarakat maupun industri di Kalimantan.

Peningkatkan infrastruktur kelistrikan di Kalimantan diharapkan dapat meningkatkan iklim investasi, termasuk untuk pengembangan Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

“Pengembangan bisnis dan industri ini juga akan didukung dengan ketersediaan dan keandalan pasokan listrik dari PLN,” tandas Djoko.(RA)