JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS), emiten distribusi dan infrastruktur gas, membukukan pendapatan US$746 juta pada kuartal I 2017, naik 3,6% dibanding periode yang sama tahun lalu US$720 juta. “Peningkatan pendapatan ditopang adanya peningkatan pendapatan dari segmen eksplorasi dan produksi minyak dan gas,” ujar Heri Yusup, Sekretaris Perusahaan Perusahaan Gas Negara atau PGN, Jumat (21/4).

PGN tercatat memiliki anak usaha di sektor hulu migas, yakni PT Saka Energi Indonesia yang mengoperasikan dan memiliki hak partisipasi di sejumlah wilayah kerja minyak dan gas di dalam maupun luar negeri.
Untuk raihan laba bersih, pada tiga bulan pertama 2017 PGN meraih US$96,8 juta, turun dibanding dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$100,65 juta.

Untuk segmen usaha distribusi dan transmisi gas, PGN sepanjang Januari-Maret 2017 menyalurkan gas sebesar 1.542 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), turun dibanding periode yang sama 2016 sebesar 1.643 MMSCFD.
Volume gas yang didistribusikan PGN tercatat sebesar 816 MMSCFD pada kuartal I 2017, naik dibanding periode yang sama tahun lalu 797 MMSCFD. Volume transmisi atau pengangkutan gas bumi turun dari 846 MMSCFD pada kuartal I 2016 menjadi 726 MMSCFD pada periode yang sama tahun ini.

Menurut Heri, sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional, PGN optimistis kinerja perseroan akan makin baik.

“PGN juga tetap berkomitmen mengembangkan infrastruktur gas bumi, baik melalui pipa gas maupun infrastruktur non pipa seperti compressed natural gas (CNG) dan liquefied natural gas (LNG) untuk memperluas pemanfaatan gas bumi,” kata Heri.

Saat ini PGN tengah menggarap proyek pipa distribusi gas Sumatera Tengah sepanjang 123 kilometer, pipa laut dan fasilitasnya untuk Kepulauan Riau sepanjang 5 km. Serta beberapa pengembangan jaringan infrastruktur gas lainnya, seperti di Jawa Barat dan Surabaya.(AT)