Sektor migas yang cenderung fluktuatif menjadi alasan Energi Mega melakukan diversifikasi usaha ke sektor petrokimia yang lebih stabil.

JAKARTA – PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), emiten minyak dan gas yang terafiliasi dengan Grup Bakrie akan merambah bisnis petrokimia. Energi Mega melalui anak usahanya, PT Energi Mega PTA menggandeng Reigwood International Investment (Group) Ltd untuk membangun fasilitas pabrik yang memproduksi purifed terephthalic acic (PTA) dengan kapasitas 1,6 juta ton per tahun dengan dua unit pabrik. PTA merupakan komponen utama dalam pembuatan polyester.

Syailendra Bakrie, Deputi Direktur Utama Energi Mega, mengatakan Energi Mega mengambil peluang melakukan diversifikasi dengan memasuki bisnis industri petrokimia yang sedang tumbuh dengan arus kas yang stabil.

“Kami tetap berharap masuknya ke industri ini akan menjadi penyeimbang pendapatan dari industri migas yang lebih bersifat fluktuatif di masa mendatang,” kata Syailendra, Rabu (7/2).

Energi Mega dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, perseroan dan Reigwood telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) untuk membangun pabrik PTA pada 3 Februari 2018. Reigwood saat ini mengoperasikan dunia unit pabrik PTA dengan kapasitas produksi gabungan 2,1 juta ton du China. Reigwood memiliki dua unit pabrik tambahan yang diusulkan untuk dijual ke Energi Mega dengan basis EPC (engineering, procurement and construction).

Strategi memasuki industri petrokimia merupakan usaha diversifikasi Energi Mega sebagai produsen minyak dan gas yang sangat berfluktuasi untuk dapat berkembang dalam bisnis PTA yang lebih stabil serta berbiaya rendah dan memiliki banyak kegunaan aplikasi.

Proyek pembangunan pabrik PTA diperkirakan menelan investasi US$600 juta untuk keperluan tanah, bangunan instalasi, pekerjaan sipil, pekerjaan listrik dan mekanik, hingga pengujian dan serah serah terima akhir ke Energi Mega.

“Perseroan berharap dapat menyelesaikan transaksi dengan Reigwood dan mendapat sumber pembiayaan dengan bunga rendah dari beberapa bank di China untuk mendanai akuisisi tersebut pada tahun ini,” kata Imam P Agustino, Direktur Utama Energi Mega.(AT)