JAKARTA– PT Pertamina (Persero), badan usaha milik negara di sektor energi terintegrasi, mengatakan ada tiga alasan yang menyebabkan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak bisa diterima dengan harga yang sama oleh konsumen di Tanah Air.

Pertama, disebabkan tidak adanya lembaga penyalur resmi pertamina. Kedua, tatanan geograsi di mana di beberapa kabupaten di daerah perbatasan, termasuk di Papua dan Kalimantan Utara, menyebabkan wilayah tersebut hanya bisa dijangkau dengan pesawat udara. Ketiga, keterbatasan infrasturuktur BBM yang tersedia di wilayah tersebut.

“Melihat tiga masalah tersebut, saat ini Pertamina fokus pada solusi dari masalah tersebut,” ujar Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication Pertamina.

Menurut Wianda, saat ini Pertamina mendirikan agen premium solar di sana, dan harganya malah lebih rendah dari Jawa karena harga yang digunakan adalah harga non-Jawa, yang artinya harganya Rp 4.650 per liter untuk premium dan solarnya Rp 5.150 per liter. Solusi kedua, Wianda mengatakan Pertamina telah menyediakan pesawat khusus yang didedikasikan hanya untuk mengantarkan BBM.

Pertamina menargetkan tahun ini akan mengadakan tiga pesawat pengangkut BBM, satu di Kalimantan Utara, satu sudah digunakan di Papua, terutama untuk kabupaten yang lokasinya di pegunungan seperti Tolikara.

“Jadi ini menunjukkan adanya supply yang kontinu supaya bisa ada stok untuk melayani masyarakat di sana. Artinya, Pertamina memberikan solusi dari ketiga masalah-masalah ini,” ujarnya. (RI)