JAKARTA – Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat menjadi titik ke-28 Program BBM Satu Harga dengan dibangunnya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (SPBKB) milik PT AKR Corporindo Tbk (SPBKB AKR Ledo), yang menjual Biosolar dan AKRA 92.

Henry Ahmad, Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas), mengatakan pendirian SPBKB merupakan langkah pemerintah untuk menyediakan akses BBM yang harganya sama atau setara dengan harga BBM di Jawa. SPBKB yang terletak di Kelurahan Lesa Bela ini menjadi salah satu akses BBM bagi masyarakat Kabupaten Bengkayang.

“Untuk merealisasikan BBM Satu Harga dibutuhkan kerja sama dan koordinasi untuk mengawal program tersebut,” kata Henry, Kamis (9/11).

Total kapasitas tangki BBM di SPBKB AKR Ledo sebesar 40 kiloliter (kl), mencakup 20 kl untuk Biosolar dan 20 kl untuk AKRA 92. Pasokan BBM untuk SPBKB Ledo berasal dari Terminal BBM AKR Wajok.

Seiring beroperasinya SPBKB Ledo maka target realisasi BBM satu harga tahun ini tersisa 26 titik lokasi dari 54 titik lokasi yang ditargetkan.

AKR pada 2017 mendapat  penugasan membangun lima SPBKB. Pada 2018, AKR mendapatkan penugasan membangun dua lembaga penyalur. Sehingga total ada tujuh SPBKB yang direncanakan dibangun AKR.

Ketujuh SPBKB tersebut tersebut berada di Kabupaten Lampung Barat dan Pesisir Barat (Provinsi Lampung). Serta di Kabupaten Bengkayang, Ketapang, Landak, Sintang dan Melawi (Provinsi Kalimantan Barat).

Nery Polim, Direktur AKR, mengatakan AKR akan terus mendukung dan membantu pemerintah merealisasikan Program BBM Satu Harga.

“Kami juga akan meresmikan SPBKB AKR Batang Tarang, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat sebagai Lembaga Penyalur BBM Satu Harga,” ungkap dia dalam keterangan tertulisnya.

AKR kata Nery berkomitmen  mendukung program pemerintah BBM Satu Harga dalam rangka mewujudkan energi berkeadilan untuk bangsa.

“Diharapkan masyarakat dapat menikmati BBM dengan harga yang sama sebagaimana ditetapkan pemerintah,” kata Nery.(RI)